Senin 06 Oct 2025 08:37 WIB

Evakuasi Fokus ke Tengah Mushala Pesantren Al Khoziny, Mayoritas Korban Teridentifikasi 'Mr X'

Beton-beton besar yang menimpa struktur mushala kini berhasil diangkat perlahan.

Kantong jenazah korban yang berhasil dievakuasi oleh para petugas dari reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim.
Foto: Dok : Istimewa.
Kantong jenazah korban yang berhasil dievakuasi oleh para petugas dari reruntuhan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo dan dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Proses evakuasi korban runtuhnya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memasuki tahap krusial. Tim SAR gabungan yang dikoordinatori langsung oleh Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, terus melakukan pencarian intensif dengan hasil yang semakin signifikan.

Pada hari ke-tujuh proses evakuasi tersebut, lokasi penemuan korban yang paling mencolok ada pada bagian tengah mushala, tepat di belakang mimbar imam. Dari titik ini atau yang dipetakan dengan kode sektor A3 dan A4, sejumlah korban ditemukan. Meski demikian, dari data yang didapatkan dari Basarnas, kebanyakan yang ditemui belum bisa diidentifikasi atau mr X.  

Baca Juga

"Posisi persis di belakang imam kalau dilihat di peta. Pas di mimbar imam, tengahnya itu. Setelah akses masuk berhasil dibuka oleh alat berat, di situ, kita banyak menemukan adik-adik kita," ungkap Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo dalam konferensi pers yang digelar Ahad (5/10/2025).

Hingga Ahad (5/10/2025), pukul 03.24 WIB, tim SAR gabungan telah melaksanakan total 50 kali kegiatan pencarian atau pack kegiatan. Hasilnya, ditemukan 37 korban dalam kondisi meninggal dunia, termasuk satu body part.

"Sampai dengan pagi tadi pukul 03.24 WIB kami telah mengentraksi lagi satu korban. Sehingga apa yang telah saya lakukan dalam hal ini Basarnas dan rekan-rekan telah melaksanakan 50 pack kegiatan atau body part terhadap pencarian korban santri dari Pondok Pesantren Al Khoziny. Dari 37 ini termasuk ada 1 yang body part. Tapi saya tidak menyebutkan bagian apa," ungkap Bramantyo.

Lebih lanjut, dia mengatakan akses menuju titik utama reruntuhan telah berhasil dibuka menggunakan alat berat seperti breaker dan dego. Beton-beton besar yang menimpa struktur mushala kini berhasil diangkat perlahan dan memungkinkan tim untuk menjangkau area terdalam bangunan.

Meski belum diketahui pasti jumlah korban yang masih tertimbun, Bramantyo memastikan seluruh kekuatan akan terus dimaksimalkan demi menemukan semuanya.

"Saya tidak menargetkan akan menemukan berapa yang akan dicari tetapi saya akan memaksimalkan upaya pencarian itu sehingga semuanya (jumlah data anak yang masuk dalam daftar pencarian -red) bisa ditemukan dan itu sudah kesepakatan kita semua yang terlibat didalam kegiatan ini," kata dia.

Tim SAR gabungan masih bergiat di lapangan, bekerja siang dan malam tanpa jeda. Pembersihan area runtuhan berjalan bersamaan dengan pencarian.

"Kami mohon doa restu dan mohon support dari rekan-rekan media juga dan seluruh warga agar kegiatan yang menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai hamba Allah ini dapat kita laksanakan dengan maksimal," ujar dia.

photo
Mobil mewah diduga jenis Mercedes-Benz yang dievakuasi dari reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. - (Wulan Intandari/ Republika)

 

sumber : Wulan Intandari
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement