Rabu 01 Oct 2025 23:47 WIB

Dua Mushala Pesantren Ambruk dalam Sebulan Terakhir, Menag: Insya Allah Syahid

Mushala Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo ambruk.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah petugas gabungan bersiap mengevakuasi korban  bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Sejumlah santri terluka dan beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Sejumlah petugas gabungan bersiap mengevakuasi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Sejumlah santri terluka dan beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan.

REPUBLIKA.CO.ID, WAJO –Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar menyampaikan duka mendalam atas musibah ambruknya dua mushala dalam sebulan terakhir yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Peristiwa itu terjadi di Mushala Assohibiyah Ciomas, Bogor pada 7 September 2025 dan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo pada 29 September 2025.

Baca Juga

“Dalam satu bulan terakhir ini ada dua institusi keagamaan kita yang mendapatkan musibah yang sama," ujarnya saat memberikan sambutan dalam pelantikan Dewan Hakim Musabaqah Tilawatil Kutub Internasional (MQKI) di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Rabu (1/10/2025) malam,

Nasaruddin juga ikut menyaksikan langsung upaya penyelamatan yang dilakukan dalam dua musibah tersebut.

"kita berdoa semoga malaikat-malaikat kecil itu insya Allah menjadi syuhada dan menjemput kita nanti di pintu surga," ucapnya.

Nasaruddin mengingatkan agar musibah serupa tidak terulang kembali. Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan dalam setiap kegiatan, termasuk dalam penyelenggaran MQK Internasional yang pertama ini.

“Jangan sampai nanti ada error yang terjadi. Mari kita mewaspadai semuanya. Kalau ini bisa kita lakukan dengan sangat bagus, ya kita bisa menghindari apa yang biasa disebut dengan keracunan maupun risiko-resiko lainnya yang tidak terduga,” katanya.

Sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah, yang membawahi lebih dari 500 cabang di Indonesia dan Malaysia, sekaligus Menteri Agama yang mengelola lebih dari 42 ribu pondok pesantren, Nasaruddin berharap lembaga pendidikan Islam tetap kokoh dan berdaya saing di tengah modernitas.

“Semoga pondok pesantren di tengah percaturan kemoderanan zaman ini pondok pesantren itu tetap bangkit mengikuti perkembangan zamannya, tidak kalah dengan lembaga-lembaga pendidikan yang lain,” jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement