Rabu 01 Oct 2025 18:58 WIB

Said Aqil Sirodj Institute Nilai MBG Membentuk Rantai Pasok Berbasis Ketahanan Pangan

Permasalahan terkait MBG diharapkan terselesaikan dengan baik.

Petugas mendata paket makanan bergizi gratis yang akan dibagikan di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) bersama yayasan Agro Citra Simalem Lestari meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyasar 3.400 siswa dari 7 sekolah di kawasan Kota Berastagi untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di daerah tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Petugas mendata paket makanan bergizi gratis yang akan dibagikan di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) bersama yayasan Agro Citra Simalem Lestari meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyasar 3.400 siswa dari 7 sekolah di kawasan Kota Berastagi untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Badan Gizi Nasional (BGN), bahwa hingga 22 September 2025 tercatat adanya 4.711 jumlah kasus bakteri dalam makanan yang terdistribusi. Dengan pembagian tiga wilayah, yang secara keseluruhan kurang lebih 45 lokasi sepanjang dimulainya program ini.

Namun, hal ini langsung direspons oleh Presiden Prabowo setelah kepulangan dari lawatan luar negeri. Dalam pernyataanya, Presiden Prabowo tidak menutup mata bahwa terjadi persoalan. Namun dirinya optimis hal ini bisa terselesaikan dengan baik.

Baca Juga

“Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal, Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik.” Papar Prabowo, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Menanggapi hal tersebut, Abi Rekso selaku Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute menilai bahwa program MBG perlu untuk terus dijalankan.

“Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Justru, kita sebagai masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG. Kita perlu secara bijak melihat dampak positif dari program MBG ini,” ujar Abi Rekso, Rabu (1/10/2025).

Abi Rekso juga menekankan bahwa, program MBG adalah komitmen pemerintah untuk pemenuhan hak mendapatkan makanan. Tanpa mengabaikan angka korban terpapar bakteri sekitar 5.000 kasus, berbanding 31 juta penerima manfaat. Artinya persoalan yang ada sekitar 0,0001% dari 9.615 SPPG yang beroperasi.

“Kita perlu yakin dan optimis bahwa kesuksesan program MBG kelak, tidak hanya pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia. Melainkan, terbentuknya rantai pasok berbasis ketahanan pangan, serta pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia," ujar Abi Rekso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement