REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO — Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas musibah ambruknya bangunan musala di Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Musibah tersebut mengakibatkan sejumlah santri dan jemaah terluka serta terjebak dalam reruntuhan.
Menteri Agama Prof KH Nasaruddin Umar mengatakan, Kemenag turut hadir mendampingi Pesantren Al Khoziny dalam menghadapi musibah ini. Sejak kejadian, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur untuk memastikan proses evakuasi dan penanganan korban berjalan cepat dan baik.
“Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa Pesantren Al Khoziny. Kementerian Agama tidak akan tinggal diam, keselamatan santri dan masyarakat pesantren menjadi prioritas utama kami. Semua bantuan yang diperlukan akan segera diturunkan, dan pemulihan fasilitas akan dilakukan secepat mungkin,” ujar Nasaruddin dalam keterangan resminya, Senin (29/9/2025).
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai pesantren, ormas Islam, hingga masyarakat umum, untuk bersinergi dan memberikan dukungan moril maupun materil kepada Pesantren Al Khoziny.
“Dengan kebersamaan, insyaAllah proses pemulihan bisa berjalan cepat dan bermanfaat luas bagi seluruh warga pesantren,” ucap Nasaruddin.
