REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ulama Mesir, Syekh Syihabuddin al-Qalyubi, menghimpun cerita-cerita yang penuh inspirasi dalam sebuah buku. Karya itu berjudul An-Nawadir. Sosok yang wafat pada tahun 1069 Hijriah itu merangkum lebih dari 200 kisah nyata yang pernah terjadi di masa silam.
Di antaranya adalah cerita yang terjadi dahulu kala di kalangan Bani Israil. Dari kaum tersebut, hiduplah sepasang suami-istri.
Keduanya sama-sama bertakwa dan rutin melakukan amal-amal saleh. Allah kemudian mewahyukan kepada nabi-Nya pada masa itu agar mengunjungi mereka.
Sang nabi lalu menyampaikan wahyu Illahi kepada suami dan istri itu.
“Allah akan menjadikan setengah dari jatah usiamu (dalam keadaan) kaya, dan setengahnya lagi miskin. Apabila kalian memilih kaya pada masa muda, maka Dia akan membuatmu kaya dalam masa muda, tetapi kalian menjadi miskin saat nanti berusia tua. Kalau kalian memilih kaya pada usia tua, maka itulah yang terjadi, tetapi saat berusia muda, kalian miskin,” kata sang nabi menjelaskan.
Kemudian, sang suami memberitahukan pesan dari nabi itu kepada istrinya.
“Apa pendapatmu, wahai istriku?”
“Silakan engkau yang memilih,” jawab wanita itu.
“Menurutku,” kata lelaki itu, “kita memilih fakir pada waktu muda. Sebab, aku kuasa dalam keadaan fakir dan menunaikan ibadah kepada Allah. Ketika tua, kita pun masih mempunyai bekal, maka kita mampu menjalankan ketaatan kepada Allah.”
Kemudian sang istri menimpali, “Wahai suamiku, apabila pada waktu muda kita fakir, kita tidak mampu taat kepada Allah SWT. Sebab, kita akan sibuk dengan keadaan, tidak akan mampu bersedekah dan sebagainya. Kalau memilih kaya pada waktu muda, kita masih mampu beribadah sebab tenaga masih kuat.”
“Baik, ini pilihan kita,” kata suami.
Selanjutnya, Allah menurunkan wahyu kepada nabi tersebut untuk menyampaikan kepada pasangan suami dan istri tersebut. Sang nabi tersenyum begitu mengetahui keputusan Allah pada mereka.
“Sekiranya kalian mendahulukan taat kepada Allah, meluangkan usaha kalian untuk beribadah kepada-Nya, dan menyatukan niat untuk melakukan kebaikan, maka Allah akan menjadikan seluruh umur kalian dalam keadaan kaya,” katanya.
“Oleh karena itu," lanjut sang nabi, "taatlah kalian berdua kepada Allah. Jujurlah dalam setiap keadaan. Dengan rahmat-Nya, kalian akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sungguh, Allah Maha Kaya dan Terpuji.”