REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Rusia menggunakan drone Shahid Iran untuk menyerang Ukraina dan sekarang AS dan sekutunya berlomba untuk mengembangkan replika senjata murah, jarak jauh, dan mudah dibuat ini yang bagus untuk melemahkan pertahanan udara musuh.
Demikian Wall Street Journal merangkum laporan tentang rudal Shahid Iran, dikutip Aljazeera, Jumat (26/9/2025).
Dia mencatat selama beberapa dekade, militer-militer canggih mengandalkan rudal yang mahal untuk serangan presisi dan artileri yang lebih murah untuk pengeboman massal.
Namun, perang di Ukraina telah menunjukkan bahwa pesawat tak berawak bisa menjadi murah dan akurat pada saat bersamaan, karena harga pesawat Shahid tidak melebihi puluhan ribu dolar dan dapat terbang lebih dari seribu mil, menurut beberapa perkiraan.
Surat kabar tersebut mengutip beberapa ahli militer yang mengatakan penggunaan rudal Shahid oleh Rusia di Ukraina menunjukkan kebutuhan Barat akan alternatif yang lebih murah dari rudal yang selama ini digunakan dan harganya lebih dari 1 juta dolar AS per unit dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk membuatnya.
James Patton Rogers, seorang ahli militer di Cornell University's Cornell Brooks Institute for Technology Policy, dikutip mengatakan bahwa penggunaan drone yang diproduksi secara massal oleh Rusia untuk membanjiri pertahanan telah mengubah aturan main.
"Serangan presisi jarak jauh yang murah adalah salah satu ancaman terbesar bagi keamanan internasional," kata Rogers.