REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM— Sejumlah negara menyampaikan kecamnnya terhadap serangan pesawat tak berawak terhadap sebuah masjid di El Fasher, Darfur Utara, yang menewaskan lebih dari 70 jamaah saat shalat Jumat.
Serangan tersebut dilakukan oleh Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter, menurut Aljazeera.
Dalam sebuah pernyataan pers, Massad Boulos, Penasihat Presiden AS untuk Urusan Afrika dan Timur Tengah, mengatakan Amerika Serikat mengutuk keras serangan mengerikan terhadap para jamaah yang sedang berkumpul untuk shalat Jumat di sebuah masjid di El Fasher, Darfur Utara, yang secara tragis merenggut nyawa lebih dari 75 orang.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menggambarkan serangan tersebut sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Dikatakan bahwa Kerajaan menolak serangan terhadap warga sipil dan menyerukan agar perang di Sudan segera diakhiri.
"Kerajaan menegaskan penolakannya terhadap serangan terhadap warga sipil dan menyerukan agar perang di Sudan segera diakhiri, untuk menghindarkan Sudan dan rakyatnya dari penderitaan dan kehancuran lebih lanjut. Ini menekankan perlunya memberikan perlindungan bagi warga sipil dan menerapkan apa yang telah disepakati dalam Deklarasi Jeddah (Komitmen untuk Melindungi Warga Sipil di Sudan) pada 11 Mei 2023," demikian bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari Aljazeera, Senin (22/9/2025).
Kementerian juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
#Statement | The Foreign Ministry expresses Saudi Arabia’s condemnation and denunciation of the attack on the Al Daraja neighborhood mosque in the city of El-Fasher on September 19, 2025, which resulted in the killing and injury of numerous individuals while performing the dawn… pic.twitter.com/zpNCUQAHET
— Foreign Ministry πΈπ¦ (@KSAmofaEN) September 20, 2025
Sementara itu, Qatar juga mengecam serangan terhadap masjid tersebut. "Negara Qatar menyampaikan kecaman keras dan kecaman terhadap serangan yang menargetkan sebuah masjid di kota El Fashir di Republik Sudan yang bersaudara, yang mengakibatkan kematian dan luka-luka," kata kementerian luar negerinya.
Mereka menambahkan bahwa pengeboman tersebut merupakan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional dan menegaskan kembali "sikap tegasnya terhadap kekerasan, terorisme, dan tindakan kriminal, apa pun motif dan penyebabnya."
Statement | Qatar strongly condemns attack on mosque in El Fashir, Sudan#MOFAQatar pic.twitter.com/L3gy3EQLt6
— Ministry of Foreign Affairs - Qatar (@MofaQatar_EN) September 20, 2025
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Mesir menekankan bahwa serangan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional, dan mengecam penargetan tempat-tempat ibadah dan warga sipil yang tidak bersalah dalam konflik tersebut.