REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) KH Yahya Cholil Staquf menyatakan permintaan maafnya terkait akademisi pro zionis yang menjadi narasumber sebuah diskusi di UI. Pria yang akrab disapa Gus Yahya dan juga ketua umum PBNU itu menegaskan UI komitmen mendukung Palestina.
"Saya menyadari kelalaian yang menimbulkan keresahan terkait acara di UI. Dengan tulus, saya memohon maaf," ujar Gus Yahya yang diunggah di akun instagram @yahyacholilstaquf, Kamis (18/9/2025).
Gus Yahya menegaskan, UI dan bangsa Indonesia konsisten mendukung Palestina. Sebagai amanat konstitusi dan panggilan kemanusiaan, kita bersama berdiri teguh melawan penjajahan.
Berikut ini adalah pernyataan lengkap Gus Yahya.
PERMOHONAN MAAF DAN DUKUNGAN UNTUK UI-PALESTINE CENTRE
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua.
Saya, Yahya Cholil Staquf, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, dengan ini menegaskan kembali permohonan maaf saya setulus-tulusnya kepada seluruh sivitas Universitas Indonesia serta masyarakat luas.
Usulan saya menghadirkan salah satu narasumber pada acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas, Program Pascasarjana UI, tanggal 23 Agustus 2025, kurang disertai kecermatan dalam memeriksa latar belakangnya. Hal ini menimbulkan keresahan dan memengaruhi marwah Universitas Indonesia sebagai kampus perjuangan yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
Saya menyesal atas kelalaian ini. Dengan penuh kerendahan hati, saya memohon maaf kepada pimpinan Ul, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan alumni. Saya berkomitmen untuk menerapkan mekanisme pengecekan yang lebih ketat dan melibatkan berbagai pihak agar setiap langkah sejalan dengan nilai luhur dan reputasi Universitas Indonesia.