Jumat 19 Sep 2025 14:52 WIB

Gernas 'Ayo Mondok' Minta Ada Kementerian Pesantren, Minimal Ditjen

Jumlah pesantren dan santri yang terus bertambah menuntut perhatian khusus pemerintah

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sekretaris Jenderal Gernas Ayo Mondok, KH M Zahrul Azhar As’ad
Foto: Dok Istimewa
Sekretaris Jenderal Gernas Ayo Mondok, KH M Zahrul Azhar As’ad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Rapat Kerja (Raker) I Gerakan Nasional (Gernas) Ayo Mondok yang digelar di Pondok Pesantren Asshiddiqyah, Jakarta Barat resmi ditutup pada Kamis (18/9/2025). Forum yang dihadiri sekitar 110 pengasuh pesantren dari berbagai daerah itu setidaknya melahirkan tiga rekomendasi strategis untuk memperkuat peran pesantren dalam pendidikan nasional.

Ketua Panitia Raker I Gernas Ayo Mondok, KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans mengatakan, rekomendasi ini bukan sekadar wacana, melainkan langkah nyata untuk menjawab tantangan pesantren di era modern.

Baca Juga

“Alhamdulillah dari raker yang dihadiri sekitar 110 pengurus, kami menyampaikan beberapa poin, baik internal maupun eksternal,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (19/9/2025). 

Dalam rekomendasi eksternalnya, Raker Gernas Ayo Mondok mendorong pemerintah membentuk Kementerian Pesantren atau setidaknya Direktorat Jenderal (Dirjen) Pesantren.  Menurut Gus Hans, jumlah pesantren dan santri yang terus bertambah menuntut adanya perhatian khusus dari negara.

"Kalau ada kementerian untuk perlindungan tenaga kerja migran, mestinya tidak berlebihan jika ada kementerian pesantren. Kalau tidak memungkinkan, minimal ada Ditjen yang fokus membidangi pesantren,” ujar Gus Hans.

photo
ayo mondok - (rmi-jateng.org)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement