Jumat 12 Sep 2025 19:02 WIB

Dokumen Rahasia Israel Bocor, Ada Upaya Mengganti Netanyahu dengan Pemerintahan Baru

Pemerintahan Netanyahu dianggap gagal oleh sejumlah opisisi.

Warga Israel menggelar aksi protes menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza dan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, Sabtu (23/8/2025). Para peserta aksi menumpahkan kekesalannya atas kebijakan perang di Gaza yang telah berlangsung lama dan menimbulkan penderitaan bagi semua pihak. 
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Warga Israel menggelar aksi protes menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza dan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, Sabtu (23/8/2025). Para peserta aksi menumpahkan kekesalannya atas kebijakan perang di Gaza yang telah berlangsung lama dan menimbulkan penderitaan bagi semua pihak. 

REPUBLIKA.CO.ID, ISRAEL— Surat kabar Israel, Maariv, mengungkapkan sebuah dokumen yang disiapkan Avigdor Lieberman, Ketua Partai Yisrael Beiteinu.

Dokumen tersebut berisi prinsip-prinsip dasar pemerintahan berikutnya yang ingin dibentuk oleh pihak oposisi sebagai alternatif dari pemerintahan Benjamin Netanyahu—yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional atas tuduhan kejahatan perang— apabila mereka mendapatkan 63 kursi di Knesset dari 120 kursi yang ada, yang membuat mereka memenuhi syarat untuk membentuk sebuah pemerintahan yang stabil.

Baca Juga

Koresponden politik Anna Brasky mengatakan bahwa dokumen tersebut berfokus pada pembentukan komite investigasi resmi atas peristiwa 7 Oktober 2023, memberlakukan undang-undang wajib militer yang mencakup seluruh warga Israel, mempertahankan kontrol keamanan atas Gaza sembari meninggalkan gagasan untuk mendudukinya, dan membebaskan para tahanan.

Tujuan dari dokumen tersebut

Braski menjelaskan bahwa dokumen yang disusun oleh anggota parlemen Oded Furrer dan berjudul "Garis-garis dasar untuk pembentukan pemerintahan Zionis dan liberal nasional" tersebut bertujuan untuk menyatukan partai-partai oposisi ke dalam sebuah blok Zionis yang kuat untuk mencapai 63 kursi.

Dokumen itu menggambarkan tahap saat ini sebagai pesan sejarah dan tanggung jawab terhadap masa depan rakyat dan negara setelah 7 Oktober dan perang multi-bidang.

Dokumen tersebut menekankan bahwa pemerintah baru akan bekerja untuk mengembalikan para tahanan dan membangun kembali daerah-daerah yang rusak, dan hanya akan terdiri dari partai-partai Zionis untuk memperkuat kekuatan dan keamanan Israel. 

Dokumen ini juga meminta para pemilih untuk tidak menyia-nyiakan suara pada partai-partai kecil atau partai musiman, dan mencatat bahwa kegagalan pemilu sebelumnya disebabkan oleh penyebaran suara yang menguntungkan pemerintahan Netanyahu.

Liberman telah mengundang pemimpin oposisi Yair Lapid untuk bertemu dengan para pemimpin oposisi, termasuk Naftali Bennett, pada hari Sabtu untuk mendiskusikan program bersama.

Dia juga mengirim surat kepada Jenderal Gadi Eisenkot untuk bergabung dengan salah satu partai oposisi, dan menyarankan agar dia diberi kursi di Yisrael Beitenu.

Menurut surat kabar itu, dokumen tersebut mewakili strategi ganda yaitu menyatukan oposisi Zionis dan memastikan bahwa suara tidak hilang, sambil mengukuhkan kebijakan keamanan yang ketat terhadap Gaza, dalam upaya untuk menyajikan alternatif yang praktis dan bersatu bagi para pemilih.

photo
Era Netanyahu bunuh warga Palestina - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement