Rabu 10 Sep 2025 22:29 WIB

Ikut Relawan Global Sumud Berlayar ke Gaza, Dosen Unpad: Jaga Kami dari Jauh

Maimon mengaku tidak bisa memprediksi berapa lama konvoi tersebut akan sampai Gaza.

Maimon Herawati (Kanan)
Foto: Ist
Maimon Herawati (Kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Relawan konvoi kemanusiaan Global Sumud Flotilla mulai bergegas pergi ke Pelabuhan Sidi Bou Said di Tunis, Tunisia, Rabu (10/9/2025), untuk bertolak mengembangkan layar menuju Gaza. Salah satu relawan dari Indonesia Maimon Herawati mengungkapkan, mereka bersemangat untuk menempuh pelayaran tersebut. 

“Kalau dari diskusi dengan teman-teman sih excited karena kita sudah nunggu kan banyak yang menunda-nunda,”ujar Maimon saat dihubungi Republika melalui sambungan telepon. 

Baca Juga

Meski demikian, dia mengungkapkan, bagi mereka yang sudah berkeluarga memang nuansanya akan berbeda ketika berpamitan kepada orang-orang yang terdekatnya di rumah. Terlebih, adanya dua serangan drone sebelumnya dalam dua hari berturut-turut yang menargetkan Kapal Family dan Kapal Alma. 

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) ini menjelaskan, para relawan sudah mengikuti pelatihan pengamanan di kapal, pelatihan non violance, hingga pengenalan hal teknis selama berada di kapal. 

“Kalau melihat yang terjadi saat ini di Gaza semoga Allah izinkan berkontribusi membuka blokade kooridor kemanusiaan,”ujar dia.

Maimon mengungkapkan, dia menyiapkan berbagai barang sebagai bekal perjalanan untuk menuju Gaza. Salah satu barang yang disiapkan yakni ember dengan talinya. Tujuannya, ujar dia, untuk berjaga jika memang keberadaan toilet terbatas selama di kapal.

Maimon juga menyiapkan berbagai barang lainnya seperti tissu basah, makanan, kurma, hingga obat-obatan pribadi.“Paling penting perbanyak zikir selama perjalanan,”ujar dia. 

Founder lembaga kemanusiaan Smart 171 ini mengaku tidak bisa memprediksi berapa lama konvoi tersebut akan sampai ke Gaza. Pasalnya, ujar Maimon, konvoi tersebut akan mengikuti kecepatan kapal yang paling rendah. “Kalau berkaca yang kemarin dari Barcelona itu menurut asumsi empat hari, tetapi realitanya sampai disini delapan hari,”jelas dia.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement