REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) RI, Prof Nasaruddin Umar menanggapi adanya laporan terkait dugaan penggunaan food tray (nampan makanan) impor dari China yang dipakai dalam program Makanan Bergizi (MBG) mengandung bahan tidak halal.
Menag menegaskan pihaknya akan segera melakukan perbaikan apabila memang ditemukan adanya bahan yang tidak sesuai dengan standar halal.
“Ya kita akan temukan itu, masukan-masukan itu silahkan serahkan ke pengelolanya ya. Tapi secara formal kita mau terima jadi dan beres semuanya. Insyaallah kalau memang itu ada temuan itu segera kita akan perbaiki,” ujar Menag Nasaruddin Umar usai memantau pelaksanaan Program MBG di MTSN 6, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).
Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini menambahkan, Kementerian Agama (Kemenag) selama ini mengasumsikan semua produk yang digunakan dalam program MBG memenuhi standar yang baik, termasuk aspek kehalalannya.
“Ya kita terima jadi bahwa asumsikan semuanya baik,” ujarnya.
Sebelumnya, Poros Pelajar yang dipimpin Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menduga produk food tray impor dari China yang digunakan dalam program MBG tidak halal. Ketua Umum IPNU, Muhammad Agil Nuruz Zaman, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.
“Kalau halal produknya, bahan-bahannya pada proses pembuatan food tray itu perlu kita teliti lebih dalam lagi,” kata Agil.
Program Makanan Bergizi (MBG) merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di Indonesia. Namun, munculnya dugaan food tray non-halal ini menimbulkan perhatian publik, khususnya terkait kepastian produk halal yang digunakan dalam layanan program tersebut.