Sabtu 23 Aug 2025 22:45 WIB

Nigeria Buru Pelaku Pembantaian 50 Jamaah Sholat Subuh, Korbannya Ada yang Dibakar Hidup-Hidup

Nigeria menghadapi ancaman terorisme yang mengkhawatirkan.

Bendera Nigeria (ilustrasi)
Foto: mapsofworld.com
Bendera Nigeria (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA— Pemerintah Federal telah bersumpah untuk memburu dan mengadili para pembunuh lebih dari 50 jamaah yang terbunuh dalam serangan di sebuah masjid di Malumfashi, Negara Bagian Katsina.

Dilansir Theguardian, Sabtu (23/8/2025, dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani Menteri Informasi dan Orientasi Nasional, Mohammed Idris, pemerintah mengutuk pembunuhan tersebut sebagai serangan yang tidak berperasaan dan biadab terhadap warga negara yang tidak berbahaya yang berkumpul dengan damai untuk beribadah.

Baca Juga

Idris mengatakan badan-badan keamanan sedang mengejar para penyerang dan tidak akan mengalah sampai keadilan ditegakkan.

"Tidak ada satu pun yang akan terlewatkan sampai mereka ditangkap dan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka. Pemerintah meyakinkan warga Nigeria bahwa keadilan akan ditegakkan dengan cepat dan tegas, dan bahwa tindakan teror semacam itu tidak akan pernah dibiarkan berakar di negara ini," kata Idris.

Menteri menyampaikan belasungkawa Presiden Bola Ahmed Tinubu kepada keluarga korban, masyarakat Malumfashi, dan Pemerintah Negara Bagian Katsina. Pemerintah berduka cita dan berdoa untuk ketenangan bagi mereka yang meninggal.

Sedikitnya 50 orang dipastikan meninggal setelah kawanan bersenjata menyerbu desa-desa tepencil di Unguwan Mantau, di distrik Malumfashi, pada serangn Selasa pekan lalu.

Menurut anggota yang mewakili konstituen Malumfashi di Dewan Perwakilan Rakyat Negara Bagian Katsina, Aminu Ibrahim, 30 jamaah ditembak mati saat sholat subuh, sementara 20 lainnya dibakar hidup-hidup di rumah mereka.

Idris menekankan bahwa pembunuhan di Malumfashi terjadi di saat pasukan pemerintah telah mencatat terobosan melawan teroris.

Dia mengingatkan kembali penangkapan komandan-komandan terkenal oleh Pusat Kontra-Pemberontakan Nasional (NCTC) baru-baru ini, termasuk Mahmud al-Nigeri dari kelompok Mahmuda, wakilnya Abu Abba, dan Mahmud Muhammad Usman (Abu Baraa) dari kelompok Ansaru, yang kesemuanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

"Penangkapan ini merupakan indikasi keberhasilan yang dicatat oleh operasi kontra-terorisme Nigeria seperti yang diarahkan oleh Presiden Tinubu, yang telah membuat sangat jelas bahwa tindakan terorisme terhadap negara Nigeria dan warganya akan segera menjadi momok masa lalu," kata Idris.

BACA JUGA: Perang Iran Israel Segera Meletus dalam Skala Lebih Besar dan Mengerikan?

Menteri menyatakan mereka yang menumpahkan darah orang tak berdosa tidak akan menemukan tempat persembunyian di Nigeria. Hal ini menegaskan kembali tekad pemerintah untuk membawa para penyerang Malumfashi ke pengadilan.

Jumlah korban meninggal akibat serangan yang dilakukan oleh orang-orang bersenjata terhadap sebuah masjid dan rumah-rumah di dekatnya di negara bagian Katsina, barat laut Nigeria, telah meningkat menjadi sedikitnya 50 orang, dan sekitar 60 orang lainnya diculik, demikian ungkap para pejabat dan penduduk setempat pada hari Rabu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement