Rabu 13 Aug 2025 07:10 WIB

Perang Iran Israel Segera Meletus dalam Skala Lebih Besar dan Mengerikan?

Iran tegaskan akan melawan jika diserang.

Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Israel kemungkinan akan melancarkan perang lagi terhadap Iran dalam beberapa bulan ke depan, bahkan mungkin sebelum akhir Agustus.

Kalkulasi strategis kedua negara mengindikasikan bahwa perang tersebut akan lebih kejam, demikian menurut seorang pakar Swedia keturunan Iran, Trita Parsi, dikutip dari Aljazeera, Rabu (13/2025).

Baca Juga

Dalam sebuah artikel di majalah AS, Foreign Policy, Trita Parsi menulis bahwa Iran sedang mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan Israel.

Tujuan Israel

Parsi, salah satu pendiri dan wakil presiden eksekutif Quincy Institute for Responsible Governance, mengidentifikasi tiga tujuan utama yang ingin dicapai Israel ketika menyerang Iran, selain melemahkan infrastruktur Iran.

Dia mencatat Israel berusaha menarik AS ke dalam konflik militer langsung dengan Iran, menggulingkan rezim Iran dan mengubah negara ini menjadi Suriah atau Lebanon di mana Israel dapat mengebom kapan pun mereka mau, tanpa pengawasan dan tanpa campur tangan AS, tetapi Israel hanya mencapai salah satu dari tiga tujuan tersebut.

Dalam analisisnya, penulis mencatat bahwa strategi Israel "memotong rumput"— serangan pre-emptive yang berulang-ulang untuk mempertahankan superioritas militer— memberikan insentif untuk melakukan serangan lanjutan yang lebih cepat sebelum lawan dapat membangun kembali kemampuan mereka. 

BACA JUGA: Demo Ricuh, Israel di Ambang Perang Saudara: Yahudi Radikal Ancam Tembaki Pendemo Anti-Perang Gaza

 

Namun, dia menyoroti bahwa Iran telah belajar dari laju konflik pertama dan kemungkinan akan merespons dengan lebih tegas sejak awal dalam perang baru, meninggalkan pendekatan 'permainan panjang'.

Parsi mencatat bahwa pergeseran strategi Iran ini, ditambah dengan apa yang dia gambarkan sebagai penguatan kohesi internal setelah serangan bulan Juni, dapat membuat konflik baru secara signifikan lebih dahsyat.

photo
Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu. - (AP Photo/Leo Correa)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement