REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Republika.co.id, bertatap muka dengan Menteri BUMN Erick Thohir sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) untuk berbincang seputar rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
Kepada Tim Republika.co.id, Erick menuturkan, merupakan salah satu visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji dan umroh asal Indonesia.
Dalam visi kerakyatannya, menurut dia, selama ini Presiden Prabowo memang tidak hanya fokus pada kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan dasar daripada masyarakat Indonesia, tapi juga bagaimana melayani umat Islam dengan membangun Kampung Haji Indonesia.
Menurut Erick, Presiden selalu menekankan pentingnya melayani bangsa sendiri dengan baik. Menurut dia, kampung Haji yang akan dibangun hanya 400 meter dari Masjidil Haram ini akan memastikan seluruh kebutuhan jamaah, baik spiritual maupun fisik, bisa terpenuhi secara efisien.
"Kampung haji ini memang visi beliau, beliau ini memastikan bagaimana kita menyediakan seluruh fasilitas layanan umroh dan haji ketika beribadah di sana. Tetapi perlu juga efisiensi yang mendalam," ujar Erick di Jakarta, Ahad (10/8/2025),
Erick menilai, fasilitas terpadu tersebut juga berpotensi menekan biaya haji tahun-tahun mendatang. Salah satunya dengan mengurangi durasi menginap jamaah di Arab Saudi melalui efisiensi pemesanan penerbangan dan akomodasi.
Dia mencontohkan, kalau waktu haji yang biasanya lebih dari 20 hari bisa dipangkas, tentu akan berdampak pada penurunan biaya. "Nah kalau ini bisa dikurangi, kan ini juga menekan biaya," ucapnya.
BACA JUGA: Mengapa Orang Yahudi Menganggap Malaikat Jibril Musuh Bagi Mereka?
Selain efisiensi, keberadaan Kampung Haji Indonesia diharapkan mampu membangun ekosistem ekonomi yang melibatkan produk dan layanan dari Indonesia.
Erick menyoroti fakta bahwa meskipun Indonesia menjadi pengirim jamaah haji dan umroh terbesar di dunia, yakni 221 ribu jamaah haji per tahun, banyak produk konsumsi di Arab Saudi justru diimpor dari negara lain.