REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT telah mengatur segala yang ada di kehidupan ini. Dalam kaitannya dengan hayat manusia, siapapun insan akan berujung pada salah satu dari kedua kondisi ini: husnul khatimah atau suu-ul khatimah.
Hanya karena kasih dan sayang Allah, hidup seorang durjana bisa berakhir dengan husnul khatimah. Hanya karena murka-Nya, seorang ahli ibadah bisa menemui ajal dalam keadaan suu-ul khatimah. Na'udzubillah!
Sebagai contoh, akhir hayat seorang begal dapat berakhir baik lantaran dalam suatu momen kehidupannya ia tersentuh hidayah Illahi. Begitu ayat-ayat Alquran menyentuh hatinya, si begal terkulai dalam kesadaran akan kasih sayang Allah SWT.
Ia merasa hina karena perbuatan-perbuatan maksiat yang telah dilakukannya pada masa lalunya. Ia lalu berubah jadi pelaku syariat yang ketat dan mencapai hakikat dan makrifat.
Sosok begal yang dimaksud adalah Fudhayl bin Iyaad. Hatinya tersentuh usai mendengarkan ayat-ayat Alquran. Kini, dunia mengenangnya sebagai ahli hadis dan bahkan bergelar "gurunya para ulama."
View this post on Instagram