Rabu 06 Aug 2025 17:23 WIB

Laporan Intelijen Ungkap Pelajaran Penting untuk Turki dari Perang 12 Hari Iran VS Israel

Perang Iran Israel telah menjadi kajian intelijen negara-negara dunia.

Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.
Foto: AP Photo/Leo Correa
Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL— "Memeriksa skenario terburuk dari perkembangan terkait Iran dan menilainya dari berbagai sudut pandang akan memaksimalkan keuntungan Turki. Dalam konteks ini, penting bagi Turki untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko-risiko ini."

Paragraf ini merupakan bagian dari studi penting yang diterbitkan oleh Akademi Intelijen Nasional Turki, yang berafiliasi dengan Dinas Intelijen MIT, tentang perang Israel-Iran, yang berjudul "Perang 12 Hari: Pelajaran untuk Turki".

Baca Juga

Studi ini, seperti yang terlihat jelas dari judulnya, dilakukan untuk membantu para pengambil keputusan di Ankara guna mengambil langkah-langkah dan tindakan yang diperlukan berdasarkan pelajaran yang dipetik dari perang tersebut.

Perang ini telah memberikan para analis banyak data di berbagai bidang, termasuk diplomasi, hubungan aliansi, taktik militer, sistem persenjataan, teknologi informasi, operasi intelijen, dan hubungan masyarakat.

Kekuatan militer Israel

Studi ini terdiri dari pendahuluan, tiga bab, dan kesimpulan. Bab pertama mengulas teknik perang konvensional dan hibrida. Studi ini menekankan bahwa meskipun perang digambarkan di satu sisi melibatkan jet tempur, peluru kendali berpresisi tinggi, bom yang menembus benteng, dan rudal balistik, di sisi lain pertempuran yang sama sengitnya dan sengitnya juga terjadi di spektrum elektromagnetik.Serangan udara dan serangan rudal Israel ke Iran disertai dengan teknologi dan alat siber.

Studi ini menguraikan Angkatan Udara Israel, yang digambarkan sebagai salah satu angkatan udara paling canggih di Timur Tengah.

Studi ini menjelaskan secara rinci berbagai model jet tempur yang dimiliki oleh IAF menekankan bahwa semuanya terintegrasi dengan peperangan elektronik dan sistem komunikasi dan senjata yang dikembangkan oleh industri pertahanan lokal, memberikan keuntungan taktis yang unik".

BACA JUGA: Pengibaran Bendera One Piece, Badan Siber Ansor: Silakan tapi Jangan Sampai…

Studi juga memeriksa secara rinci semua jenis amunisi udara-ke-darat yang digunakan oleh pesawat tempur Israel terhadap target Iran, yang sangat beragam sehingga memberikan keuntungan bagi tentara Israel dalam mencapai tujuannya dengan akurasi yang tinggi.

Hal ini sebagaimana dibuktikan dengan penargetan yang luas dan akurat terhadap sistem pertahanan udara Iran, yang menyebabkan sistem pertahanan udara tersebut terganggu dan tidak berfungsi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement