REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM—Menteri Keamanan Nasional Israel ekstremis sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, dan ribuan pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa dari Gerbang Maghribi.
Serbuan yang berlangsung Ahad (3/7/2025) pagi itu di bawah penjagaan ketat polisi Israel, untuk memperingati apa yang disebut sebagai hari "Penghancuran Bait Suci".
Penyerbuan ini dilakukan sebagai tanggapan atas seruan "Organisasi Bait Suci" untuk mengorganisasikan serbuan besar-besaran ke Masjid Al-Aqsha pada hari ini (Ahad) yang dikenal sebagai peringatan "Penghancuran Bait Suci", menurut Kantor Berita Safa Palestina, dikutip Senin (4/8/2025).
Seorang pegawai Al-Aqsa melaporkan ekstremis Ben-Gvir dan 3.022 pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsha dan mengorganisasikan tur provokatif di halamannya.
Pegawai itu menjelaskan para penyusup melakukan ritual dan doa Talmud, "pemberkatan imam", dan "sujud epik" di dalam masjid dan di area timurnya, yang jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap kesucian masjid.
Dia menambahkan halaman barat Al-Aqsa, seperti halnya halaman timur, telah diubah menjadi panggung untuk nyanyian, doa, dan sujud umat Yahudi di dalam masjid.
BACA JUGA: ‘Mereka Makan Apa yang Kami Makan’: Lagi, Tentara Israel yang Disandera di Gaza Meratap
Dia memperkirakan Masjid Al-Aqsa akan menyaksikan sejumlah besar pemukim menyerbu masjid dan provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya di halamannya, dengan jam penyerbuan diperpanjang hingga pukul 15.00.
Dia menyatakan polisi penjajah telah memperketat tindakan mereka terhadap warga Palestina yang memasuki masjid yang diberkahi itu dan dikerahkan secara besar-besaran di Kota Tua dan sekitarnya.
View this post on Instagram