REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengajak para ulama dan pesantren menjadi mitra Polri untuk menjaga moral bangsa dengan bersinergi bersama dalam membentuk karakter generasi muda yang tangguh serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan silaturahmi bersama Forum Pondok Pesantren Modern (FKPM) di Ponpes As-Sa’adah, Serang.
“Pondok pesantren, khususnya yang modern, memiliki peran sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlakul karimah,” kata Suyudi dalam keterangannya.
Ia menilai pesantren tetap menjadi benteng akidah dan akhlak di tengah tantangan zaman seperti degradasi moral, penyalahgunaan teknologi, hingga paham menyimpang.
Kapolda menyoroti peran ulama yang bukan hanya sebagai penyampai ilmu, tetapi juga penjaga harmoni sosial. “Ulama menjadi pelita di tengah kegelapan. Bahkan, tidak jarang suara mereka lebih didengar daripada aparat, karena dekat dengan hati umat,” ujarnya.
Suyudi menegaskan bahwa Polri tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga keamanan. Oleh karena itu, ia mengajak para ulama untuk terus menyuarakan pesan kebajikan dan persatuan. “Kami butuh sinergi dalam menegakkan nilai amar ma’ruf nahi munkar,” katanya.
Ia juga menitipkan empat pesan kamtibmas kepada para pengasuh pesantren yakni memperkuat pengawasan terhadap santri dari paparan radikalisme dan narkoba, mendorong santri menghadapi tantangan global, membangun koordinasi dengan aparat setempat bila ada potensi gangguan, serta membuka komunikasi sebagai upaya pencegahan konflik sosial.
“Forum silaturahmi pesantren ini kami harapkan menjadi wadah penguat ukhuwah dan pelopor peradaban Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujar Suyudi.
Ia menutup dengan seruan agar seluruh elemen pesantren terus menjadi pilar moral bangsa dan mitra strategis Polri. “Mari bersama menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan generasi muda yang tangguh secara moral dan intelektual,” ujar dia.