REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Pemerintah Prancis mengutuk pembunuhan aktivis Palestina, Awdah Muhammad Hathaleen, oleh pemukim ekstremis Israel di desa Umm al-Khair, Hebron, Tepi Barat, pada Senin (28/7/2025). Prancis menilai, pembunuhan tersebut merupakan tindakan terorisme.
"Prancis mengutuk pembunuhan ini dengan sangat tegas serta semua tindakan kekerasan yang disengaja yang dilakukan oleh pemukim ekstremis terhadap penduduk Palestina, yang terus meningkat di seluruh Tepi Barat," kata seorang juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Prancis, Selasa (29/7/2025).
"Tindakan kekerasan ini adalah tindakan terorisme," tambah jubir Kemenlu Prancis tersebut, seperti dikutip laman Al Arabiya.
Dia mendesak otoritas Israel segera menghukum para pelaku tindakan kekerasan terhadap penduduk Palestina, yang terus berlanjut dengan impunitas penuh. Ia pun menyerukan otoritas Israel melindungi warga sipil Palestina.
Otoritas Palestina mengungkapkan, pemukim Israel membunuh Awdah Muhammad Hathaleen, seorang guru yang turut dikenal sebagai aktivis, pada Senin lalu. Kementerian Pendidikan Otoritas Palestina menuduh pemukim Israel membunuh Hathaleen dalam serangan mereka terhadap desa Umm al-Khair di dekat Hebron.
settlers are killing us
My friend Awda Hathaleen was shot by an extremist settler in the village of Umm Al Khair,Masafer Yatta!
This is a deliberate campaign of ethnic cleansing.
Settlers attack.@idf protect them.
The world watches in silence.#Stop_Settler_Terrorism pic.twitter.com/0GCgHAfaoX
— mohammad hureini (@MohammadHureini) July 28, 2025