REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan teknologi TikTok dilaporkan telah mengangkat seorang manajer untuk mengawasi ujaran kebencian yang beredar dalam platform tersebut. Middle East Eye yang melansir media Israel Jewish Insider, Senin (28/7/2025), mengungkapkan, Erica Mindel, sosok manajer baru tersebut memiliki hubungan panjang dengan tentara penjajah Israel (IDF).
Platform media sosial tersebut mengumumkan bahwa Erica Mindel, mantan kontraktor Departemen Luar Negeri AS yang bekerja untuk Duta Besar Deborah Lipstadt, Utusan Khusus Pemerintahan Biden untuk memantau dan memerangi antisemitisme, akan bergabung dengan tim kebijakan publik dan ujaran kebencian TikTok di AS.
Mindel dilaporkan akan mengembangkan dan mendorong posisi perusahaan terkait ujaran kebencian. Hal tersebut dinilai bertujuan untuk memengaruhi kerangka legislatif dan peraturan, dan menganalisis tren ujaran kebencian dengan fokus khusus pada konten antisemit, menurut deskripsi pekerjaan resmi yang dibagikan oleh TikTok.
Mindel mencantumkan jabatan barunya di TikTok sebagai "Manajer Kebijakan Publik, Ujaran Kebencian, di TikTok."
Sebelum berkarier di Departemen Luar Negeri AS, Mindel adalah seorang instruktur di Korps Lapis Baja di unit juru bicara tentara Israel, menurut informasi yang ia berikan ketika tampil di podcast bersama Komite Yahudi Amerika.
Dalam podcast tersebut, Mindel mengatakan, dia menjadi sukarelawan dan mendaftar di militer Israel serta bertugas selama dua tahun. Banyak orang di media sosial mengkritik keputusan TikTok, yang menyatakan bahwa platform media sosial tersebut bertujuan untuk membungkam ujaran pro-Palestina.
Sementara itu, posisi tersebut dilaporkan dibentuk setelah "pertemuan tingkat tinggi" yang dikoordinasikan oleh Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) pada tahun lalu. Menurut Dan Granot, direktur nasional kebijakan antisemitisme ADL.
TikTok has hired ex-IDF instructor Erica Mindel to "develop and drive the company's positions on hate speech" with a focus on combatting "antisemitism."
The position she's getting (base salary $178k-$330k) was created under pressure from the Anti-Defamation League.
Here's… pic.twitter.com/MLvpCydTIU
— Chris Menahan (@infolibnews) July 28, 2025