REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mendokumentasikan 21 kematian anak di bawah usia lima tahun akibat malnutrisi di Jalur Gaza sejak awal 2025. Dokumentasi tersebut mengonfirmasi lonjakan tajam jumlah kematian akibat kelaparan, kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (24/7/2025).
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir sedikitnya 10 orang di Gaza meninggal akibat malnutrisi, sehingga jumlah totalnya menjadi 111 orang.
"2,1 juta orang yang terjebak di zona perang, di Gaza, menghadapi pembunuh lain selain bom dan peluru – kelaparan. Kini kita menyaksikan lonjakan kematian akibat malnutrisi. Sejak 17 Juli pusat-pusat malnutrisi akut parah penuh sesak tanpa pasokan makanan darurat yang memadai. Pada 2025 WHO telah mendokumentasikan 21 kematian akibat malnutrisi pada anak-anak di bawah usia lima tahun," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa.
Menurut dia, tingkat malnutrisi akut di Jalur Gaza melampaui 10 persen dari populasi. Sementara, lebih dari 20 persen ibu hamil dan menyusui menderita malnutrisi, yang kerap dalam kondisi parah.
Tedros menambahkan bahwa penangguhan dan pembatasan akses pasokan bantuan kemanusiaan juga memicu krisis kelaparan."95 persen rumah tangga di Gaza menghadapi krisis air yang parah, dengan akses harian jauh di bawah kebutuhan minimum untuk minum, memasak, dan kebersihan," kata dia.
