Selasa 22 Jul 2025 12:14 WIB

Pakar: Moderasi Beragama Tingkatkan Kesadaran Global

Moderasi beragama menguatkan masyarakat untuk cinta Tanah Air.

Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pakar Filsafat Agama Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Prof Lukman Thahir mengatakan moderasi beragama sebagai pendekatan yang salah satu tujuannya untuk membangun dan meningkatkan kesadaran global umat beragama tentang pentingnya kerukunan dan kedamaian.

"Semua manusia menginginkan kedamaian dan kerukunan. Moderasi beragama berperan penting sebagai jalan tengah yang mengantarkan umat beragama saling berkolaborasi membangun kebersamaan meningkatkan kedamaian serta kerukunan," katanya menanggapi kondisi kebebasan beragama di Indonesia di Kota Palu, Selasa.

Baca Juga

Ia menegaskan kesadaran global akan pentingnya kedamaian dan kerukunan dipengaruhi oleh pemahaman, lingkungan sosial, dan pengaruh budaya eksternal.

Maka moderasi beragama harus menjadi pendekatan bersama semua umat beragama, untuk membentuk pemahaman yang moderat, mewujudkan lingkungan sosial yang ramah, serta melestarikan budaya yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

"Demi memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan meningkatkan kualitas kebebasan beragama serta berkeyakinan dalam negara yang berasaskan Pancasila, Undang-Undang 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.

Lukman Thahir yang juga Rektor UIN Datokarama mengemukakan, akhir-akhir ini terdapat beberapa peristiwa yang menjadi tantangan dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan.

Berdasarkan data SETARA Institute, sepanjang tahun 2024 terdapat 260 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia, jumlah ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 217 peristiwa.

SETARA Institute juga menyampaikan dalam rilisnya bahwa hingga pertengahan tahun 2025 kasus-kasus intoleransi semakin marak.

"Peristiwa-peristiwa ini tentu menjadi tantangan yang sangat berarti, atas upaya pemerintah meningkatkan kualitas kerukunan dan kedamaian umat beragama," ucapnya.

Kata dia sejauh ini Kementerian Agama (Kemenag) bersama berbagai pihak, terus menggencarkan peningkatan kualitas kerukunan dengan pendekatan moderasi beragama.

Data Badan Litbang dan Diklat Kemenag mencatat, Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Indonesia menunjukkan tren positif. Indeks KUB tahun 2022 sebesar 73,09, sementara dua tahun berikutnya 76,02 pada 2023, dan 76,47 pada 2024.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement