REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Seorang sumber keamanan senior dalam perlawanan Palestina mengungkapkan kepada Aljazeera bahwa mereka memiliki daftar hitam pedagang perang, geng terorganisir, dan agen-agen penjajah di Jalur Gaza.
Perlawanan Palestina mengindikasikan mereka akan mengadili orang-orang tersebut sebagai awal dari pembalasan.
Dikutip dari Aljazeera, Senin (21/7/2025), sumber keamanan menambahkan bahwa mereka akan bekerja untuk mempublikasikan daftar hitam tersebut kepada publik.
Mereka yang ada dalam daftar tersebut sedang dipantau dan akan diadili secara revolusioner segera setelah ada situasi yang tepat.
"Jika orang-orang ini tidak kembali ke sisi rakyatnya dan bertobat atas kejahatan mereka, tidak ada jalan lain selain mempublikasikan daftar tersebut," tegas sumber tersebut.
Sumber tersebut menunjukkan apa yang disebutnya perlindungan para tersangka oleh musuh mencegah kontrol yang cepat terhadap pelanggaran hukum, monopoli dan kejahatan.
"Kami memperingatkan para tersangka bahwa cepat atau lambat mereka akan dihadapkan pada keadilan perlawanan dan pedangnya," kata sumber itu.
Awal bulan ini, seorang pejabat keamanan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan titik-titik bantuan di Jalur Gaza digunakan untuk merekrut dan bertemu dengan para kolaborator dengan penjajah.
BACA JUGA: Media Ungkap Ali Khamenei akan Lakukan Serangan Balasan Mendadak ke Israel
Narkoba digunakan untuk melibatkan anak-anak muda untuk menjatuhkan mereka, menghubungkan mereka dengan keamanan, dan menugaskan mereka untuk misi mata-mata.
Surat kabar Israel Yediot Ahronot juga mengatakan kelompok-kelompok bersenjata beroperasi melawan Hamas di Jalur Gaza utara dan selatan, di samping geng Yasser Abu Shabab yang beroperasi di Rafah di Jalur Gaza selatan.