REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT — Pasukan Penjajah Israel menangkap Nasser al-Laham, direktur kantor Al Mayadeen di Palestina yang diduduki, pada Senin (7/7/2025). Al-Laham menjadi objek penggerebekan sebelum fajar di rumahnya di Beit Lahm, Tepi Barat selatan.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa penangkapan tersebut disertai dengan tindakan vandalisme yang disengaja, saat tentara menyerbu kediaman al-Laham. Mereka menghancurkan perabotan, dan menyita telepon seluler pribadi miliknya dan keluarganya.
Penangkapan tersebut memicu kecaman luas dari kalangan politik dan media Palestina. Aktivis politik Palestina Sinan Shaqdeh mengatakan kepada Al Mayadeen, penangkapan jurnalis Nasser al-Laham membawa beberapa implikasi, terutama sebagai upaya penargetan Jaringan Al Mayadeen karena menyampaikan narasi versi Israel tentang peristiwa seputar genosida yang sedang berlangsung di Gaza, seperti dilaporkan laman Al Mayadeen.
Langkah tersebut merupakan bagian dari kampanye lebih luas dan sistematis yang menargetkan jurnalis dan media di Palestina yang diduduki. Pada akhir Oktober 2023, pasukan Israel menyerbu rumah al-Laham, menyerang istri dan anak-anaknya, melakukan penggeledahan, dan menahan kedua putranya, Basil dan Basel.
Sementara itu, koresponden Al Mayadeen Hanaa Mahamid terus menghadapi ancaman berulang kali oleh otoritas Israel dalam upaya untuk menekan liputan media independen dari wilayah yang diduduki.