Senin 07 Jul 2025 05:29 WIB

Hizbullah tak akan Menyerah Hadapi Israel

Israel mengancam Hizbullah untuk melucuti senjatanya.

Pemimpin Hizbullah Sheikh Naim Qassem.
Foto: REUTERS/Zohra Bensemra
Pemimpin Hizbullah Sheikh Naim Qassem.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT --Pemimpin Hizbullah Naim Qassem, Ahad (6/7/2025), menegaskan bahwa kelompoknya tidak akan menyerah atau meletakkan senjata sebagai tanggapan atas ancaman Israel. Meskipun, ada tekanan dari Isrel agar Hizbullah melucuti senjatanya.

"Ancaman ini tidak akan membuat kita menyerah," kata Qassem dalam pidato yang disiarkan televisi kepada ribuan pendukungnya di pinggiran selatan Beirut, basis Hizbullah.

Baca Juga

Para pemimpin Lebanon yang menjabat setelah perang antara Israel dan Hizbullah tahun lalu telah berulang kali menuntut Israel untuk mematuhi gencatan senjata.

Qassem, yang menggantikan pemimpin lama Hassan Nasrallah setelah Israel membunuhnya pada  September 2024, mengatakan para pejuang kelompok itu tidak akan menyerahkan senjata mereka dan menegaskan bahwa "agresi" Israel harus dihentikan terlebih dahulu.

Pidatonya disampaikan saat utusan AS Tom Barrack diperkirakan berada di Beirut pada hari Senin. Pihak berwenang Lebanon akan menyampaikan tanggapan atas permintaan Barrack agar Hizbullah yang didukung Iran dilucuti senjatanya pada akhir tahun, menurut seorang pejabat Lebanon minta identitasnya dirahasiakan.

Pihak berwenang Lebanon mengatakan mereka telah membongkar infrastruktur militer Hizbullah di selatan, dekat perbatasan Israel. Israel terus menyerang Lebanon meskipun ada gencatan senjata pada bulan November, dengan mengklaim telah menyerang target-target Hizbullah dan menuduh Beirut tidak berbuat cukup banyak untuk melucuti senjata kelompok itu.

Menurut perjanjian gencatan senjata, Hizbullah akan menarik kembali pasukannya di utara sungai Litani, sekitar 30 kilometer dari perbatasan Israel. Israel akan menarik pasukannya dari seluruh Lebanon, tetapi tetap menempatkan mereka di lima titik yang dianggap strategis.

Sumber:

Arab News

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement