REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Bentrokan meletus di Istanbul dengan polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa pada Senin (1/7/2025) setelah adanya tuduhan bahwa sebuah majalah satir telah menerbitkan kartun Nabi Muhammad SAW.
Bentrokan terjadi setelah kepala jaksa Istanbul memerintahkan penangkapan para editor di majalah LeMan dengan alasan bahwa majalah tersebut telah menerbitkan sebuah kartun yang "secara terbuka menghina nilai-nilai agama".
Dikutip dari The Gurdian, Jumat (4/7/2025) pemimpin redaksi majalah tersebut, Tuncay Akgun, mengatakan bahwa gambar tersebut telah disalahartikan.
"Kartun ini sama sekali bukan karikatur Nabi Muhammad," katanya kepada Agence France-Presse. "Dalam karya ini, nama seorang Muslim yang terbunuh dalam pemboman Israel dikarang sebagai Muhammad. Lebih dari 200 juta orang di dunia Islam bernama Muhammad.”
"[Karya ini] tidak ada hubungannya dengan Nabi Muhammad. Kami tidak akan pernah mengambil risiko seperti itu."
Ketika berita itu muncul, beberapa lusin pengunjuk rasa yang marah menyerang sebuah bar yang sering dikunjungi oleh staf LeMan di pusat kota Istanbul, yang memicu perkelahian dengan polisi, kata seorang koresponden AFP.
Perkelahian dengan cepat menjadi bentrokan yang melibatkan antara 250 hingga 300 orang, kata koresponden tersebut.
Didirikan pada 1991, LeMan terkenal dengan sindiran politiknya dan telah lama menjadi kutukan bagi kaum konservatif, terutama setelah dukungannya terhadap Charlie Hebdo Prancis menyusul penyerangan kantornya di Paris pada 2015 oleh orang-orang bersenjata Islam.
BACA JUGA: Houthi Tetap 'Kirim' Rudal ke Israel, Amerika Serikat Ancam Bombardir dengan B-2
Peristiwa tersebut menewaskan 12 orang setelah majalah tersebut menerbitkan karikatur Nabi Muhammad.
Menteri Dalam Negeri, Ali Yerlikaya, mengatakan bahwa polisi X telah menangkap kartunis yang bertanggung jawab atas gambar tersebut dan juga desainer grafis LeMan.