Senin 30 Jun 2025 18:40 WIB

Mengapa Larangan Berperang Diberlakukan Selama 4 Bulan Termasuk Muharram?

Muharram termasuk empat bulan yang disucikan Allah SWT.

Bulan Muharram (Ilustrasi). Muharram termasuk empat bulan yang disucikan Allah SWT.
Foto: Dok Republika
Bulan Muharram (Ilustrasi). Muharram termasuk empat bulan yang disucikan Allah SWT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam ajaran Islam ada yang disebut dengan bulan-bulan haram, yakni bulan-bulan mulia yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di antaranya bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Baca Juga

Dari Abu Bakrah, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Setahun itu ada 12 bulan, dan di antaranya ada empat bulan mulia, tiga bulan berurutan yakni Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar yang ia itu berada antara Jumada dan Syaban." (muttafaq 'alaiyh).

Allah SWT dalam firman-Nya juga melarang manusia berperang di bulan haram. Hal ini tertulis dalam Surah Al-Baqarah ayat 217.

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَا ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُممْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah.

Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (QS Al-Baqarah: 217).

BACA JUGA: 7 Tentara IDF Tewas Terbakar Hidup-Hidup, Media Israel Geram Sebut Militer Israel Memalukan

Tafsir Kementerian Agama menjelaskan, berperang pada bulan-bulan suci memang tidak boleh, haram hukumnya, kecuali kalau musuh menyerang. Ketika orang-orang bertanya kepada Rasulullah SAW bagaimana hukumnya berperang di bulan-bulan Haram, seperti yang telah dilakukan oleh Abdullah bin Jahsy terhadap rombongan pedagang Quraisy, maka turunlah wahyu yang menyatakan haram hukumnya berperang di bulan itu dan besar dosanya.

Tetapi menghalangi manusia dari jalan Allah SWT, adalah perbuatan kafir kepada Allah SWT. Sedangkan menghalangi kaum Muslimin memasuki Masjidil Haram, mengusir orang-orang Islam dari Makkah, lebih besar lagi dosanya di sisi Allah SWT. Semua itu adalah fitnah yang lebih besar bahayanya dari pembunuhan di bulan Haram.

 

photo
Infografis Amalan di Bulan Muharram - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement