REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, H. Addin Jauharudin mengajak seluruh umat Islam menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momentum muhasabah diri sekaligus memperkuat solidaritas kemanusiaan.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Pawai Obor Kemanusiaan yang berlangsung khidmat di Pondok Pesantren Assidiqiyah, Jakarta Barat, Kamis (26/6/2025).
Dalam kegiatan yang diikuti lebih dari 700 peserta ini, Addin ikut turun langsung berjalan membawa obor bersama para kader dan santri.
Ia menyampaikan bahwa peringatan 1 Muharram bukan sekadar tradisi, melainkan seruan moral untuk membangun kesadaran spiritual dan sosial.
"Tahun baru Islam harus kita jadikan ajang evaluasi diri. Apa yang telah kita perbuat tahun lalu, dan apa yang akan kita perbaiki ke depan. Kita juga tidak boleh lupa bahwa saudara-saudara kita di Palestina terus berjuang untuk kemerdekaan dan kehidupan yang layak. Solidaritas kemanusiaan harus terus kita gaungkan,” ujar Addin.
Acara ini merupakan kolaborasi antara PP MDS Rijalul Ansor dan komunitas sosial Teman Searah, yang dipusatkan di kawasan pesantren Assidiqiyah. Rangkaian acara dimulai dari pembacaan doa akhir tahun, dilanjutkan dengan dzikir dan mujahadah bersama, lalu ditutup dengan doa awal tahun dan pawai obor.
Ketua PP MDS Rijalul Ansor, Gus Mahrus Iskandar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menyambut tahun baru Islam dengan cara yang bermakna dan penuh refleksi.
"Pawai obor ini bukan hanya seremonial, tetapi juga bagian dari upaya kita menghidupkan nilai-nilai spiritual, kebersamaan, dan kepedulian. Kita berharap tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya—bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat manusia,” tutur Gus Mahrus.
Ia juga menekankan pentingnya menjadikan momentum Muharram sebagai titik tolak untuk mempererat ukhuwah dan membangun harapan baru di tengah banyaknya persoalan global.
Inara Rusli dan suara untuk Palestina
Salah satu momen yang menyentuh dalam acara ini adalah saat Inara Rusli, perwakilan dari komunitas Teman Searah, membacakan puisi berjudul “Untuk Kedamaian dan Kemerdekaan Palestina.” Dalam puisinya, Inara menyampaikan seruan perdamaian dan simpati mendalam terhadap penderitaan rakyat Palestina.
“Tahun baru ini semoga menjadi awal bagi perdamaian dunia. Kami berdiri bersama Palestina, dan bersama semua bangsa yang sedang berjuang untuk hak-haknya,” ucap Inara, disambut tepuk tangan peserta.
Menutup kegiatan, Bang Addin kembali mengingatkan bahwa semangat hijrah dalam Islam adalah tentang transformasi—baik secara individu maupun kolektif.
BACA JUGA: Rudal Iran dengan Hulu Ledak Lebih dari 1 Ton Bikin Israel Tercengang, Militer Lakukan Investigasi
“Mari kita jadikan bulan Muharram ini sebagai momentum hijrah menuju pribadi, masyarakat, dan bangsa yang lebih baik. Semoga cahaya obor ini menjadi simbol semangat kita dalam menyebarkan nilai-nilai kedamaian, keadilan, dan kemanusiaan di seluruh dunia,” pungkasnya.
Pawai Obor Kemanusiaan 1447 H membuktikan bahwa peringatan tahun baru Islam bukan hanya tentang ritual, tetapi juga ruang untuk meneguhkan komitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal yang dibawa Islam sejak awal: keadilan, kasih sayang, dan solidaritas.