REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Israel melancarkan serangan pada Sabtu dini hari waktu setempat yang menargetkan sejumlah lokasi di Provinsi Isfahan, termasuk fasilitas nuklir utama di kota tersebut, serta wilayah Lenjan, Mobarakeh, Shahreza, dan Kabupaten Isfahan.
Kantor berita Fars Iran melaporkan, Wakil Gubernur Isfahan, Akbar Salehi, mengonfirmasi bahwa situs nuklir di Isfahan merupakan target utama dalam serangan tersebut, yang memicu respons cepat dari sistem pertahanan udara Iran.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dan pihak berwenang meyakinkan publik bahwa tidak ada kebocoran bahan berbahaya di situs nuklir maupun di wilayah sekitarnya.
Perang pecah pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang kemudian mendorong Tehran untuk meluncurkan serangan balasan.
Pihak berwenang Israel menyatakan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran sejak saat itu.
Sementara itu, menurut laporan media Iran, sebanyak 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 lainnya terluka akibat serangan Israel.