Jumat 20 Jun 2025 23:05 WIB

Kemenag Siapkan 10 Agenda Sambut 1 Muharram, Ada Nikah Massal Hingga Konferensi

Puncak peringatan akan berlangsung pada 26 Juni 2025 di Masjid Istiqlal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan warga mengikuti pawai obor memeriahkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah di Jalan Ciumbuleuit, dan kawasan Punclut, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Selasa (18/7/2023). Pawai obor merupakan salah satu bentuk sukacita umat Islam khususnya di Jawa Barat dalam menyambut tahun baru Islam.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ribuan warga mengikuti pawai obor memeriahkan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijriah di Jalan Ciumbuleuit, dan kawasan Punclut, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Selasa (18/7/2023). Pawai obor merupakan salah satu bentuk sukacita umat Islam khususnya di Jawa Barat dalam menyambut tahun baru Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama menyiapkan 10 agenda besar untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat (27/6/2025).

Rangkaian kegiatan tersebut mengusung tema "Damai Bersama Manusia dan Alam", yang mencerminkan semangat spiritualitas sekaligus ajakan untuk hidup harmonis dengan sesama manusia dan lingkungan.

Baca Juga

“Tahun ini kami ingin menyambut 1 Muharram dengan cara berbeda, tidak sekadar perayaan, tetapi menjadi momentum spiritual nasional,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Kegiatan pertama diawali dengan "Car Free Day Syiar Muharram" pada Ahad 22 Juni 2025, di sekitar Kantor Kemenag, Jalan Thamrin, Jakarta. Ribuan peserta dari kalangan penyuluh agama, majelis taklim, Kantor Urusan Agama (KUA) se-Jabodetabek, dan Forum Komunikasi Diniyah DKI Jakarta dijadwalkan hadir.

Agenda kedua digelar pada Senin, 23 Juni, bertajuk "Ngaji Budaya: Tradisi Muharram Nusantara", yang menampilkan pertunjukan seni dan ceramah bertema ekoteologi Islam dan budaya lokal.

Selanjutnya, pada Selasa, 24 Juni, akan dicanangkan "Kickoff Seribu Masjid Inklusif", sebuah program untuk mendorong masjid ramah difabel dan lansia. Sebanyak 47 masjid di bawah kementerian dan lembaga menjadi proyek percontohan awal.

“Kami ingin menjadikan masjid sebagai ruang ibadah yang inklusif bagi semua kalangan,” ucap Abu Rokhmad.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement