Kamis 19 Jun 2025 18:13 WIB

Perang Israel-Iran Membara, Turki Siagakan Jet Tempur

Turki memperkuat pertahanan udara di wilayah perbatasan dengan Iran.

Pilot jet tempur Turki sebelum lepas landas.
Foto: AP Photo
Pilot jet tempur Turki sebelum lepas landas.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki meningkatkan keamanan di sepanjang wilayah perbatasannya dengan Iran. Langkah itu diambil seiring dengan Perang Israel-Iran yang kini memasuki hari keenam.

Kepada kantor berita Reuters, sumber dari Kementerian Pertahanan Turki menyampaikan, hingga kini Turki belum mendeteksi arus migrasi yang tak biasa dari Iran. Narasumber yang enggan disebut namanya itu juga menegaskan, negaranya memiliki sistem pertahanan udara yang mumpuni.

Baca Juga

Karena itu, lanjut dia, langkah pengamanan tetap ditingkatkan sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap berbagai kemungkinan di tengah eskalasi konflik.

"Turki terus mengembangkan sistem pertahanan udara dan rudal berlapis yang terintegrasi, dengan memanfaatkan radar dan persenjataan produksi dalam negeri. Hal itu guna menjaga tingkat kesiapan tempur tetap tinggi,” ujar sumber tersebut, dikutip Aljazirah, Kamis (19/6/2025).

Ia juga mengungkapkan, militer Turki merespons situasi Perang Israel-Iran antara lain dengan menerbangkan pesawat siaga cepat (quick-reaction alert). Hal itu dilakukan demi menjaga situasi dalam negeri.

Turki bertetangga dengan Iran pada sisi timurnya. Hingga kini, pesawat-pesawat milik militer Turki itu terus melakukan patroli udara di sepanjang perbatasan. Menurut sumber Kemenhan, hal itu demi mengantisipasi kemungkinan pelanggaran wilayah udara yang dilakukan pihak Israel.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Iran berhak membela diri usai diserang militer Israel pada Jumat (13/6/2025) lalu.

"Sangat alamiah, sah, dan legal bagi Iran untuk membela diri dari kekerasan dan terorisme negara Israel," ujar Erdogan, dilansir AFP, Rabu (18/6/2025).

Ia pun menegaskan, rezim Benjamin Netanyahu adalah "ancaman terbesar" bagi keamanan Timur Tengah. Perdana Menteri (PM) Israel itu dinilai lancang karena menyerang wilayah Iran ketika negosiasi nuklir masih berlangsung.

"Serangan-serangan ini dibuat saat negosiasi nuklir Iran berlangsung," kata Erdogan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement