REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pembicaraan via telepon dengan pemimpin Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohamed bin Zayed al-Nahyan pada Rabu (18/6/2025). Keduanya membahas perkembangan terbaru perang antara Israel dan Iran yang kini telah memasuki hari ketujuh.
Menurut laporan Emirates News Agency (WAM), kedua pemimpin membahas dampak serius dari pertempuran udara yang pecah sejak Jumat (13/6/2025) lalu. Mereka sepakat, Perang Israel-Iran bila dibiarkan berlarut-larut akan berdampak signifikan bagi stabilitas Timur Tengah dan keamanan global.
Dalam percakapan tersebut, keduanya menekankan pentingnya Isreal dan Iran menahan diri. Jalur dialog dan diplomatik juga sebaiknya ditempuh guna mencegah meluasnya ancaman terhadap keamanan regional.
Putin dan Syekh Mohamed juga menyatakan dukungan mereka terhadap setiap upaya yang bertujuan mencapai solusi damai melalui cara-cara diplomatik, sebagaimana dilaporkan WAM.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Abdullah bin Zayed al-Nahyan mengingatkan bahaya meluasnya area pertempuran Israel-Iran. Pihaknya pun mendesak dilakukannya gencatan senjata antara kedua negara tersebut selekas-lekasnya.
“Tidak ada solusi selain jalur politik dan diplomatik,” ujarnya, dikutip Arab News, Rabu (18/6/2025).
Syekh Abdullah bin Zayed juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak demi menghentikan eskalasi kekerasan.
“UEA menyerukan kepada PBB dan Dewan Keamanan untuk menjalankan tanggung jawabnya secara penuh dalam mencegah eskalasi lebih lanjut serta mengambil langkah segera dan penting demi mewujudkan gencatan senjata dan memperkuat perdamaian serta keamanan internasional," katanya.
View this post on Instagram