Selasa 17 Jun 2025 15:35 WIB

Ancaman Bom di Pesawat Haji, Saudia Airlines Dialihkan ke Kualanamu

Prosedur darurat aktif, pesawat haji dari Jeddah mendarat aman di Medan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom, (ilustrasi)
Foto: saudigazette
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik (surel) pada pukul 07.30 WIB.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa mengatakan, surel tersebut berisi ancaman dari pihak tidak dikenal yang menyatakan akan meledakkan pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5276.

Baca Juga

“Pesawat dengan rute Jeddah–Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta) itu membawa 442 jamaah haji kloter 12 JKS, dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang,” ujar Lukman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Lukman menyampaikan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mengaktifkan ruang Emergency Operation Center (EOC) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandara. Manajemen bandara pun langsung menghubungi anggota Komite Keamanan Bandara Soekarno-Hatta untuk berkumpul di ruang EOC dan mengambil langkah penanganan terhadap ancaman bom tersebut.

“Informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia, pilot in command (PIC) pada pukul 10.17 WIB menginformasikan kepada petugas air traffic controller JATSC untuk divert atau mengalihkan penerbangan yang semula menuju Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal,” ucap Lukman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement