REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Muhammad Rudi menegaskan solidaritas masyarakat Indonesia terhadap Palestina tetap kuat meskipun partisipasi fisik dalam Global March to Gaza 2025 tergolong minim. Hal ini disampaikannya menanggapi rendahnya keterlibatan warga Indonesia dalam aksi solidaritas global yang melibatkan banyak negara tersebut.
“Kami mengetahui ada partisipasi Indonesia dalam Global March to Gaza 2025, dan percaya bahwa solidaritas dan dukungan terhadap rakyat Palestina tetap kuat di Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan warga Indonesia dengan berbagai kegiatan konsisten,” ujar Rudi kepada Republika, Ahad (16/6/2025).
Dia menjelaskan, BSMI telah menerima informasi mengenai aksi Global March to Gaza dari berbagai pihak. Meski demikian, BSMI lebih fokus pada program kemanusiaan yang berorientasi pada penyelamatan jiwa di Gaza.
“BSMI telah menerima informasi terkait Global March to Gaza dari berbagai pihak. Saat ini BSMI fokus melaksanakan program kemanusiaan dan advokasi untuk menghentikan genosida di Gaza melalui jalur medis,” ucap dia.
Terkait minimnya partisipasi warga Indonesia dalam aksi tersebut, Rudi mengungkapkan adanya sejumlah kendala signifikan yang dihadapi oleh relawan maupun masyarakat umum.“Ketiga faktor jaminan keamanan, visa, dan logistik adalah memang kendala utama,” kata Rudi.
Meski terbatas secara fisik, Rudi menegaskan, BSMI tetap aktif menunjukkan solidaritas dengan cara lain yang tidak kalah penting. Strategi yang ditempuh termasuk kampanye daring, edukasi publik, serta penggalangan dana kemanusiaan.
“BSMI akan terus menunjukkan solidaritas terhadap rakyat Palestina melalui aksi-aksi via online, kampanye di publik, dan penggalangan dana yang disalurkan via relawan lokal BSMI di Gaza. Kami juga akan terus melakukan edukasi dan advokasi terkait isu Palestina/Gaza,” jelas Rudi.
