REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Delapan belas jam setelah dimulainya serangan besar-besaran Israel, Iran meluncurkan serangan rudal berskala besar ke Israel. Iran menembakkan puluhan bahkan mungkin ratusan rudal balistik yang digambarkan sebagai serangan Iran yang paling kuat terhadap Israel hingga saat ini.
Korps Garda Revolusi Islam Republik Islam Iran (IRGC) dengan cepat mengaku bertanggung jawab, mengonfirmasi bahwa puluhan target di dalam wilayah Israel telah dihantam, termasuk pusat-pusat militer dan pangkalan udara rezim Zionis Israel.
Kantor berita Reuters mengutip seorang pejabat Iran yang mengatakan, "Tidak akan ada tempat yang aman di Israel. Pembalasan dendam kami akan menyakitkan. Zionis akan membayar harga yang mahal karena telah membunuh para pemimpin kami, para ulama, dan rakyat kami."
Pada saat yang sama, Israel tetap bungkam mengenai tingkat kerusakan yang terjadi, dikutip dari laman palestinechronicle, Sabtu (14/6)
Militer Israel telah mendesak warga untuk tidak membagikan gambar atau informasi tentang lokasi-lokasi yang terkena dampak. Zionis memperingatkan bahwa Iran sedang memantau materi-materi ini untuk meningkatkan kemampuan serangannya.
Iran menamai serangan itu sebagai Operasi Janji Sejati 3, menyusul serangan serupa yang diberi label Janji Sejati 1, pada April 2024, dan Janji Sejati 2 pada Oktober 2024.
Setelah rudal menghantam, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa 17 orang terluka, tanpa menyebutkan tingkat keparahan luka mereka.
