Kamis 12 Jun 2025 21:55 WIB

Anggap Polusi Udara, Israel akan Larang Adzan di Kota-Kota Palestina, Termasuk Yerusalem

Israel berupa menghapus identitas Islam di Palestina.

Umat Islam melaksanakan sholat di Kompleks Masjid Al-Aqsa. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Umat Islam melaksanakan sholat di Kompleks Masjid Al-Aqsa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM— Menteri Perlindungan Lingkungan Hidup Israel, Idit Silman, mengirimkan surat resmi kepada Inspektur Jenderal Polisi, Danny Levy, yang memintanya untuk segera mengambil tindakan untuk mengurangi apa yang disebutnya sebagai "polusi suara" akibat penggunaan pengeras suara di masjid-masjid, terutama suara adzan

Hal ini dalam sebuah langkah yang digambarkan sebagai tindakan provokatif dan membuka pintu bagi eskalasi baru terhadap simbol-simbol agama Islam di dalam Palestina dan Yerusalem.

Baca Juga

Permintaan Menteri tersebut berfokus pada pemberlakuan kontrol yang ketat terhadap masjid-masjid yang terletak di kota-kota pesisir (campuran) dan lingkungan Arab di 48 wilayah, seperti Jaffa, Lod, Ramle, Haifa, dan Beersheba, di samping kota Yerusalem yang diduduki.

Ini dengan fokus pada tiga masjid tertentu yaitu Masjid Al-Saksakk di Jaffa, Masjid Agung Al-Omari di Lod, dan Masjid Ein Silwan di Yerusalem.

Surat Silman, dikutip dari Aljazeera, Kamis (12/6/2025), menyatakan Kementeriannya telah menerima "keluhan berulang kali" tentang apa yang dia gambarkan sebagai suara keras dari pengeras suara masjid.

Dia mencatat bahwa tim Kementerian melakukan pengukuran akustik yang mengungkapkan "pelanggaran serius" terhadap batas-batas hukum, seperti yang dia katakan.

Yang menonjol dalam pidato Menteri adalah eskalasi dalam nada bicara, karena dia mengatakan bahwa masalah ini bukan lagi hanya masalah lingkungan, tetapi juga "masalah tata kelola dan penegakan hukum".

Dia menyerukan langkah-langkah "tegas" yang mencakup mengaktifkan alat pemantau kebisingan, mengenakan denda, menyita pengeras suara, dan bahkan membuka berkas investigasi terhadap mereka yang dia gambarkan sebagai "pelanggar".

BACA JUGA: Rudal Houthi Bernamakan Pedang Nabi SAW Hantam Israel: Takbir di Yerusalem, Pujian di Medsos

Penyempitan dan Yudaisme

Dia membandingkan situasi di Israel dengan negara-negara Arab seperti Mesir dan Arab Saudi.

Dia juga mengklaim bahwa negara-negara tersebut "memberlakukan pembatasan yang jelas terhadap pengeras suara di masjid-masjid," dan menambahkan bahwa "kekosongan hukum" di Israel telah "memperparah fenomena tersebut."

photo
Infografis Menjawab Seruan Adzan - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement