REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan, para aktivis di atas kapal Madleen yang telah diculik telah menolak untuk menonton film yang ditayangkan kepada mereka. Film tersebut merupakan propaganda Israel atas peristiwa 7 Oktober, tulis Palestine Chronicle.
Para aktivis dipindahkan ke Bandara Ben Gurion, sambil menunggu deportasi mereka ke negara asal. Hal tersebut menyusul penyitaan kapal yang dilakukan pasukan Israel dan pemindahannya ke pelabuhan Ashdod.
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa siapa pun yang menolak menandatangani janji untuk mematuhi ketentuan deportasi akan dibawa ke hadapan hakim untuk mengesahkan deportasi mereka.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Israel juga mengklaim, para aktivis sebagai antisemit yang telah menolak untuk menonton film yang ditayangkan kepada mereka. Menurut kementerian terkait, film tersebut, "mendokumentasikan kengerian kejahatan yang dilakukan terhadap orang Yahudi dan Israel."
Kapal Madleen telah tiba di pelabuhan Ashdod Israel pada malam sebelumnya setelah dicegat oleh pasukan pendudukan Israel dan dicegah mencapai Jalur Gaza.
