Senin 06 Oct 2025 06:43 WIB

Aktivis Sumud Flotilla yang Disandera Zionis Israel Mogok Makan di Sel Tahanan

Mereka memilih tak makan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kondisi di Kapal Alma anggota Armada Global Sumud saat menghadapi kepungan Israel di perairan menuju Gaza, Rabu (1/10/2025).
Foto: Dok GSF
Kondisi di Kapal Alma anggota Armada Global Sumud saat menghadapi kepungan Israel di perairan menuju Gaza, Rabu (1/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Para relawan dan aktivis Global Sumud Flotilla yang disandera Zionis Israel di sel tahanan memilih mogok makan. Melalui saluran komunikasi seluruh partisipan Global Sumud Flotilla dikatakan, sedikitnya 42 relawan dan aktivis kemanusian yang hingga kini masih dalam tawanan Zionis Israel di sel penjara, memilih tak makan demi solidaritas bersama rakyat Palestina di Gaza. 

“Di Gaza, kelaparan bukanlah tragedi. Tetapi sebuah kebijakan,” begitu penyampaian para relawan dan aktivis melalui kanal komunikasi Global Sumud Flotilla, yang diakses Republika di Jakarta, Ahad (6/10/2025). Mereka menyampaikan Zionis Israel telah melancarkan kampanye terbuka untuk membuat masyarakat Palestina di Gaza mengalami kelaparan. Zionis Israel dikatakan menutup akses untuk memperoleh makanan, air, listrik, maupun bahan bakar. 

Baca Juga

“Sambil mereka (Zionis Israel) melakukan penghancuran terhadap ladang-ladang pertanian para petani di Gaza, dan menyasar konvoi-konvoi bantuan kemanusian penopang kehidupan di Gaza,” begitu dalam pernyataan tersebut. Beberapa relawan dan aktivis yang memilih mogok makan, berasal dari 15 negara. Termasuk di antaranya para pemimpin pelayaran Global Sumud Flotilla, seperti Thiago Avila, dan para aktivis serta relawan yang berasal dari Prancis seperti Emma Faourreau.

Beberapa tawanan lain yang turut mogok makan para relawan dan aktivis dari Yunani, Spanyol, Belanda, juga tiga dari Amerika Serikat (AS). Relawan dan aktivis Global Sumud Flotilla asal Turki yang pernah Republika temui saat persiapan misi pelayaran menembus Gaza di Tunisia, Sumeyye Sena Polat juga turut aksi mogok makan di dalam tahanan.

“Kelaparan semakin meluas di Gaza. Dan puluhan relawan armada Global Sumud masih tetap dalam penjara. Kami menolak diberi makan oleh rezim penjajahan yang sama yang memaksakan kelaparan bagi warga Palestina di Gaza,” begitu dalam pernyataan Global Sumud Flotilla.

 

photo
Massa yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) dan Solidaritas Palestina menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta, Jumat (3/10/2025). Dalam aksinya, massa mengecam tindakan Israel atas penculikan terhadap ratusan relawan dan aktivis Global Sumud Flotilla (GSF) di perairan internasional saat akan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza melalui jalur laut. Selain itu, massa menuntut pemerintah Israel untuk segera menghentikan pembantaian terhadap warga Palestina dan membuka koridor kemanusiaan. - (Republika/Thoudy Badai)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement