Senin 09 Jun 2025 23:14 WIB

Media Israel Provokasi Mossad untuk Bunuh Pimpinan Perlawanan Palestina di Luar Negeri

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Ilustrasi agen Mossad. Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi agen Mossad. Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Koresponden untuk tentara pendudukan Israel di surat kabar Ibrani Maariv telah meluncurkan kampanye penghasutan terhadap Badan Intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan pembunuhan terhadap para pemimpin gerakan perlawanan Palestina, Hamas dan Jihad Islam, di luar negeri.

Dalam sebuah artikel, koresponden tersebut mengatakan bahwa tidak dapat diterima lagi bagi Mossad untuk terus berpangku tangan sementara para pemimpin Hamas di luar negeri terus mengatur pertempuran di Gaza dan memimpin negosiasi untuk pembebasan tawanan Israel.

Baca Juga

Dia menambahkan, sudah tiba saatnya bagi para pemimpin Hamas seperti Khalil Al-Hayya, Khaled Mashaal, Jihad Taha dan yang lainnya menjadi buronan di mana-mana.

"Mereka seharusnya sudah lama dilenyapkan, seperti halnya para pemimpin Hamas di Gaza yang seharusnya dilenyapkan," tulisnya, seraya menambahkan bahwa Israel harus bertindak di setiap arena: di atas tanah di Gaza, di bawah tanah, dan di manapun di dunia di mana ada elemen Hamas, baik besar maupun kecil.

"Waktu tidak berpihak kepada kita, dan setiap hari tambahan pertempuran di Gaza meningkatkan bahaya yang mengancam pasukan kita dan mengurangi harapan untuk membebaskan para sandera," tulis artikel tersebut.

Dia menunjukkan bahwa tentara pendudukan Israel dirancang untuk perang singkat, diputuskan dengan cepat dan tegas.

BACA JUGA: Rudal Houthi Bernamakan Pedang Nabi SAW Hantam Israel: Takbir di Yerusalem, Pujian di Medsos

"Tetapi hari ini kita menghadapi keadaan kronis ketidakmampuan untuk menyelesaikan pertempuran melawan organisasi teroris, di saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terus meremehkan mereka, menggambarkan mereka sebagai 'beberapa orang Gaza yang memakai sandal jepit dan membawa Kalashnikov'."

"Israel mengulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukannya di masa lalu. Alih-alih merumuskan alternatif nyata untuk pemerintahan Hamas, seperti menggantinya dengan kepolisian Palestina di bawah pengawasan Mesir, Yordania, Saudi, atau Amerika, Netanyahu justru memutuskan untuk mempersenjatai warga Gaza, dan bahkan mempersenjatai kelompok-kelompok geng dan keluarga yang memiliki orientasi Salafi yang beragam," tambahnya.

photo
Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement