
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH — Jamaah haji Indonesia dimbau untuk tidak terlalu memaksakan diri langsung melaksanakan Tawaf Ifadah selepas puncak haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). Jamaah bisa beristirahat terlebih dahulu memulihkan fisik sambil menunggu beroperasinya bus shalawat.
"Tadi kita sudah sampaikan juga bahwa jamaah disarankan tidak melakukan Tawaf Ifadah terlebih dahulu, tetapi dengan proses yang panjang dan cukup melelahkan dari makkah ke Arafah, Muzdalifah di Mina dan juga melakukan lontar maka kami harapkan jamaah bisa menggunakan waktunya untuk istirahat," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Hilman Latief, Senin (9/6/2025) dini hari.
Menurut Hilman, bus shalawat, baru akan beroperasi pada 14 Dzulhijjah atau Selasa (10/6/2025). Kehadiran bus ini akan mempermudah jamaah yang secara kolektif bersama kelompoknya masing-masing untuk melaksanakan Tawaf Ifadah. "Insya Allah kemudian mereka akan melakukan tahalul dan bersiap-siap sebagian akan pulang ke Tanah Air," ujar dia.
Hanya saja, ia tak menampik melihat ada jadwal bagi kloter pertama yang akan kembali ke tanah air baik melalui Jeddah maupun Madinah, maka jamaah pemberangkatan awal ini bisa menuntaskan Tawaf Ifadah terlebih dahulu. "Kami harapkan tentu saja kelompok masyarakat ini atau jamaah haji ini bisa melakukan tawaf ifadah lebih awal sehingga kesempurnaan dari proses ibadah hajinya bisa terlaksana," ujar Hilman.
Lihat postingan ini di Instagram