
REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia sudah bergerak semua dari Muzdalifah -setelah melakukan mabit- menuju Mina. Menurut catatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muzdalifah bersih dari ratusan ribu jamaah haji Indonesia sejak pukul 09.40 waktu Arab Saudi (WAS).
Berdasarkan pantauan Republika dari Media Centre Haji, bus-bus mulai bergerak mengangkut jamaah dari Muzdalifah selepas tengah malam atau Jumat (6/6/2025) dini hari. Namun banyak juga jamaah haji Indonesia yang akhirnya memilih untuk berjalan kaki.
Jamaah memilih berjalan karena lalu lintas yang sangat padat. Bus-bus besar tidak bisa keluar dari Muzdalifah akibat kepadatan lalu lintas. Akibatnya arus masuk bus untuk menjemput jamaah menjadi terhambat.
Jamaah sebagian berjalan selepas Subuh. Jarak tempuh dari Muzdalifah ke Mina sekitar sejaman. Mereka memilih berjalan agar bisa sampai ke Mina sebelum matahari naik. Maklum, suhu udara di Muzdalifah bisa mencapai 40-45 derajat Celcius antara pukul 11.00-16.00. Kondisi itu tentu sangat tidak baik bagi jamaah.
Salah satu syarikah yang melayani jamaah al-Bait Guest memilih untuk membawa jamaah ke sisi lain jalan yang tidak padat. Dari sana Syarikah mengangkut jamaah langsung dengan bus menuju ke Mina melintasi jalur berbeda.
Sebagian jamaah perempuan maupun sudah lanjut usia terlihat beristirahat di tepi jalan bersama rombongannya. Ada juga yang meneduh di bawah jalan layang di Mina. Mereka minum air putih atau sekadar menarik nafas dan duduk sejenak.
Salah satu tantangan dari berjalan kaki ini adalah jamaah harus mencari lokasi tenda penginapannya di Mina. Karena jamaah harus menginap sesuai dengan syarikahnya masing-masing.
Tim Media Centre Haji ikut membantu menemukan lokasi tenda melalui peta yang dibagikan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). "Mau minta diantar ke Rakeen di mana mas," tanya dua orang jamaah perempuan kepada salah petugas MCH.
Petugas lalu mengarahkan jamaah itu untuk terus berjalan lurus ke depan karena sudah tidak terlalu jauh. Tidak hanya petugas, jamaah yang sudah sampai ditendanya juga saling bantu membantu mengarahkan jamaah lain yang belum mendapat tenda.
Sesampainya di tenda Mina, sebagian jamaah beristirahat. Ada juga yang langsung menuju jamarat untuk jumrah Aqobah.
Semprot air ke wajah
Dari Mina, jamaah haru berjalan kembali menuju jamarat. Tampak petugas Arab Saudi menyemprotkan air ke wajah jamaah ketika mau masuk terowongan Mina. Jamaah berjalan menembus dua gunung yang berjarak sekitar 2 kilometer menuju titik lempar jumroh.
Sesaimpainya di jamarat, jamaah langsung melempar batu jumroh Aqobah. Lemparan dilakukan sebanyak tujuh kali sebagai tanda untuk membuang sifat-sifat buruk manusia.
Selepas jumroh, jamaah melakukan tahalul atau pengguntingan rambut. Jamaah melakukan tahulul di sisi jamarat. Mereka yang sudah tahalul membantu jamaah lain yang belum. Pun seterusnya, tidak ada sekat yang berbeda.
Selesai wukuf di Arafah
Sebelumnya PPIH memastikan bahwa seluruh jamaah telah mengikuti prosesi Wukuf di Arafah pada 9 Zulhijjah dan tidak ada yang tertinggal di Makkah. Jamaah secara bertahap diberangkatkan menuju Muzdalifah usai masuk waktu Magrib.
“Hari ini, kami berada di Muzdalifah, tepatnya Jumat, 10 Zulhijjah 1446 H, telah dilaksanakan mabit seluruh jemaah haji Indonesia. Pagi ini, tepatnya pukul 09.40 WAS, Muzdalifah kami nyatakan clear,” tegas Kabid Linjam PPIH Arab Saudi Harun Al Rasyid di Muzdalifah, Ahad (6/62025).
“Jamaah haji Indonesia seluruhnya telah terdorong menuju Mina. Semoga keberkahan menyertai kita semua,” ujarnya.