REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) melakukan penyembelihan 7.000 hewan kurban yang terdiri atas kambing dan sapi secara serentak di 10 provinsi melalui kegiatan "Kurban Berkah Baznas".
Ditemui dalam kegiatan "Kurban Berkah Baznas" di Balai Ternak Baznas, Kelompok Tani Ternak Maju Jaya, Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, Deputi 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI M Imdadun Rahmat mengatakan penyembelihan hewan kurban tersebut secara bertahap hingga berakhirnya Hari Tasyrik (tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha).
"Khusus di Kabupaten Banyumas ada 150 ekor kambing yang kita kurbankan di sini," katanya didampingi Sekretaris Daerah Banyumas Agus Nur Hadie dan Ketua Baznas Kabupaten Banyumas Khasanatul Mufidah.
Baznas menerima penyembelihan hewan kurban dari para mudhohi (orang yang melaksanakan ibadah kurban) dan dilaksanakan sesuai dengan amanat mereka.
Dia mengatakan hewan-hewan kurban, baik sapi maupun kambing, yang disembelih itu ada yang berasal dari Balai Ternak Baznas yang tersebar di 34 lokasi dan ada pula diambil dari vendor.
"Itu karena balai-balai ternak kita ini masih sangat terbatas, baru bisa menyediakan sekitar 3.500 setara kambing dan domba. Ini masih sangat luas untuk potensi pengembangan," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya melalui kegiatan tersebut ingin mengedukasi masyarakat, terutama kalangan peternak, bahwa usaha peternakan menjanjikan.
"Jadi, ekonomi kurban itu bisa menjadi wasilah atau sarana bagi para peternak kita untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik karena setiap setahun sekali paling tidak Baznas saja memerlukan 15.000 hewan kurban," katanya.
Terkait dengan distribusi daging kurban, dia mengatakan, hal itu akan didistribusikan kepada yang berhak karena para mudhohi-nya juga mendapatkan bagian dari daging kurban tersebut, demikian pula dengan para muzaki atau penerima manfaatnya.
Ia mengharapkan program Kurban Berkah Baznas tersebut bisa memiliki dampak positif bagi literasi zakat.
"Jadi, kita berdakwah agar masyarakat makin giat, makin berkembang, kesadaran kurbannya," kata Imdadun.
Dia mengatakan program Balai Ternak Baznas sudah berjalan selama tiga tahun, namun dalam dua tahun terakhir benar-benar diakselerasi.
Selain didistribusikan dalam bentuk daging segar, kata dia, daging-daging dari Balai Ternak Baznas ada yang diolah menjadi daging olahan dalam kemasan kaleng yang digunakan sebagai stok untuk program-program Baznas, salah satunya untuk penanganan stunting.
"Jadi karena ini awet, maka bisa kita kirimkan ke pelosok daerah terutama yang sentra-sentra stunting. Jadi ini menjadi bagian dari program gizi nasional juga," katanya.
Bahkan, kata dia, kegiatan di Balai Ternak Baznas tidak hanya pembiakan dan penggemukan ternak, tetapi juga pemerahan susu kambing perah.
Pihaknya akan terus mengembangkan susu kambing perah tersebut dengan melakukan kurasi terhadap desain dan kemasan produk minuman tersebut agar lebih menarik.
"Jadi, berangkat dari balai ternak ini, kita harapkan bisa berkembang menjadi unit-unit usaha lain yang saling mendukung. Jadi menjadi semacam ekosistem balai ternak," katanya.
Sekretaris Daerah Banyumas Agus Nur Hadie mengatakan pemerintah daerah berterima kasih kepada Baznas karena permohonan hewan kurban dan daging kepada pemda untuk memenuhi kebutuhan masyarakat cukup banyak.
Akan tetapi, katanya, karena keterbatasan anggaran seiring dengan efisiensi membuat pemda tidak bisa memenuhi semua permohonan hewan kurban dan daging kurban tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya terbantu dengan adanya program Kurban Berkah Baznas mengingat sekitar 80-90 persen kebutuhan tersebut dicukupi Baznas, baik yang sapi maupun kambing.
"Dan yang kambing di antaranya adalah diambil dari balai ternak ini," katanya.
Ia mengatakan hal itu wujud inovasi dan sinergisitas antara umat, lembaga, dan pemerintah.
Ia mengharapkan ke depan Balai Ternak Baznas tidak hanya di Desa Babakan, tetapi juga beberapa wilayah lain di Kabupaten Banyumas, agar semakin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.