
Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Wukuf di Padang Arafah dinilai memiliki arti penting dalam membangun persaudaraan seiman, sebangsa dan sekemanusiaan. Di tempat ini, 1400-an tahun yang lalu, Nabi Muhammad mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan.
Anggota Amirul Haj,KH Ahmad Said Asori, dalam khutbah wukuf di Arafah di tenda Misi Haji Indonesia, Kamis (4/6/2025), menjelaskan, persaudaraan yang diajarkan nabi penuh empati. "Persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan tanpa basa-basi. Persaudaraan tanpa tapi. Persaudaraan yang penuh empati," ujar Kiai Said Asori.
Menurut dia, persaudaraan yang dibangun oleh Nabi dilakukan sepenuh hati. Karena itu, kata ia, sesama saudara tak boleh menyakiti, mengkhianati, dan menzalimi.
Kiai Asrori menukil Hadits Riwayat Muslim, yang berbunyi, “Sesama Muslim itu bersaudara, (karena itu) ia tak boleh menzalimi, merendahkan, dan menghinanya."
"Jauh sebelum negara-negara modern berbicara tentang hak asasi manusia, di tempat ini, di tanah ini, di padang Arafah ini, Nabi menyerukan tentang pentingnya penghargaan dan perlindungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan," kata Said Asori.
Said Asori mengungkapkan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beragam. Terdiri dari banyak suku, ras, bahasa, dan agama. "Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang dideklarasikan Nabi pada 14 abad silam, sebagai semangat yang mampu meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.
