Rabu 04 Jun 2025 07:07 WIB

Terungkap Jumlah Tentara Tewas Israel di Gaza, Jumlahnya Fantastis! Ini Pengakuan Perwira Zionis

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Tentara Israel menghadiri pemkaman rekannya yang tewas di Gaza, di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem, 27 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Seorang perwira tentara pendudukan Israel mengungkapkan bahwa lebih dari 10 ribu tentara terbunuh dan terluka selama perang di Jalur Gaza.

Media Israel melaporkan adanya kritik yang meningkat di dalam tubuh militer atas cara kerja sistem cadangan.

Baca Juga

"Kami kekurangan lebih dari 10 ribu tentara yang terbunuh atau terluka, dan beberapa ribu lainnya berulang kali memasuki lingkaran gangguan stres pascatrauma," surat kabar Yediot Aharonot mengutip pernyataan seorang komandan batalion yang tidak disebutkan namanya di tentara Israel, dikutip dari Aljazeera, Rabu (4/6/2025).

Tentara penjajah Israel mengakui tiga tentaranya yang berpangkat sersan satu tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara, Senin (2/6/2025) kemarin, setelah kendaraan militer Hummer yang mereka tumpangi menjadi sasaran serangan di Jabalia, sebelah utara Jalur Gaza, dan dua orang petugas pemadam kebakaran terluka.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat pada Selasa bahwa korban tewas dan luka-luka berasal dari batalyon kesembilan Brigade Infanteri Givati.

Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa tiga tentara tewas dan 11 lainnya terluka, dua di antaranya kritis, ketika sebuah kendaraan militer Hummer menjadi sasaran serangan di Jabaliya di Jalur Gaza utara.

Al-Qassam mengumumkan bahwa para pejuangnya terlibat dalam bentrokan sengit dengan tentara Israel dari jarak nol kilometer di sebelah timur kamp pengungsi Jabalia, mengkonfirmasi bahwa tentara Israel terbunuh dan terluka, yang juga dikonfirmasi oleh Hamas.

Keluhan dan kritik

Sementara itu, Yedioth Ahronoth mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan dalam beberapa pekan terakhir, tentara Israel telah menerima keluhan dan kritik dari para perwira dan komandan mengenai cara kerja sistem cadangan tentara.

Surat kabar tersebut menjelaskan para perwira tersebut mengeluhkan kebijakan baru yang memungkinkan para tentara dipanggil kembali untuk bertugas di medan tempur setelah bertugas lebih dari 72 hari.

Surat kabar tersebut mengatakan bahwa kritik tersebut muncul setelah tentara secara tiba-tiba memanggil para prajurit cadangan untuk kembali bertempur di Gaza.

Sumber-sumber tersebut mengungkapkan bahwa banyak perwira cadangan juga mengeluh karena komandan mereka tidak hadir selama periode dinas tambahan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement