Senin 02 Jun 2025 13:43 WIB

Israel Hancurkan Pusat Cuci Darah di Gaza Utara, Pasien Gagal Ginjal Terancam

Pusat Dialisis Noura al-Kaabi berafiliasi dengan RS Indonesia.

Gudang di Kompleks RSI Beit Lahiya Gaza Utara yang beberapa hari lalu masih kokoh kini sudah rata dengan tanah.
Foto: Dok Istimewa
Gudang di Kompleks RSI Beit Lahiya Gaza Utara yang beberapa hari lalu masih kokoh kini sudah rata dengan tanah.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pasukan penjajah Israel menghancurkan pusat dialisis (cuci darah) Noura al-Kaabi di Gaza utara pada Ahad (1/6/2025). Fasilitas tersebut berafiliasi dengan Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di bagian utara Jalur Gaza.

RS Indonesia telah berulang kali dikepung oleh pasukan penjajah (IDF). Mereka bahkan telah menembaki siapa pun yang bergerak di dalam areanya. Awal bulan ini, Kantor Media Pemerintah di Gaza telah memperingatkan bahwa rumah sakit di wilayah tersebut berada di ambang kehancuran.

Baca Juga

Bencana tak terbayangkan

Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan bahwa penghancuran pusat dialisis menempatkan kesehatan pasien ginjal pada risiko bencana yang tak terbayangkan. Kementerian Kesehatan mengungkap, ada 41% pasien ginjal telah meninggal selama perang karena tidak diberi akses ke pusat dialisis.

Sementara itu, mereka menghadapi penghancuran fasilitas dan departemen dimana hidup mereka bergantung.

Kementerian menuduh pendudukan Israel melakukan strategi berbahaya yang bertujuan mengosongkan Gaza utara dari rumah sakit dan pusat perawatan khusus, dikutip dari Al Mayadeen.

Dalam perkembangan terakhir, Direktur Kantor Media Pemerintah di Gaza, Ismail al-Thawabta, mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu Turki pada Ahad, pasukan Israel telah menghancurkan 240 unit rumah di berbagai bagian Gaza dalam beberapa hari terakhir.

Ia menekankan bahwa bangunan-bangunan ini menampung seluruh keluarga dan tidak berisi target militer, seperti yang diklaim pendudukan.

Al-Thawabta mengatakan pembantaian Israel yang berulang kali membawa pesan yang jelas: "menyerah atau pemusnahan"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement