REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Pasukan penjajah Israel menghancurkan pusat dialisis (cuci darah) Noura al-Kaabi di Gaza utara pada Ahad (1/6/2025). Fasilitas tersebut berafiliasi dengan Rumah Sakit Indonesia, yang terletak di bagian utara Jalur Gaza.
RS Indonesia telah berulang kali dikepung oleh pasukan penjajah (IDF). Mereka bahkan telah menembaki siapa pun yang bergerak di dalam areanya. Awal bulan ini, Kantor Media Pemerintah di Gaza telah memperingatkan bahwa rumah sakit di wilayah tersebut berada di ambang kehancuran.
Bencana tak terbayangkan
Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan bahwa penghancuran pusat dialisis menempatkan kesehatan pasien ginjal pada risiko bencana yang tak terbayangkan. Kementerian Kesehatan mengungkap, ada 41% pasien ginjal telah meninggal selama perang karena tidak diberi akses ke pusat dialisis.
Sementara itu, mereka menghadapi penghancuran fasilitas dan departemen dimana hidup mereka bergantung.
Kementerian menuduh pendudukan Israel melakukan strategi berbahaya yang bertujuan mengosongkan Gaza utara dari rumah sakit dan pusat perawatan khusus, dikutip dari Al Mayadeen.
Dalam perkembangan terakhir, Direktur Kantor Media Pemerintah di Gaza, Ismail al-Thawabta, mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu Turki pada Ahad, pasukan Israel telah menghancurkan 240 unit rumah di berbagai bagian Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Ia menekankan bahwa bangunan-bangunan ini menampung seluruh keluarga dan tidak berisi target militer, seperti yang diklaim pendudukan.
Al-Thawabta mengatakan pembantaian Israel yang berulang kali membawa pesan yang jelas: "menyerah atau pemusnahan"