REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1446 Hijriyah yang digelar Kementerian Agama berlangsung di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (27/5/2025) sore.
Menteri Agama RI, Prof Nazusaruddin Umar berharap, hasil sidang ini bisa menghasilkan keputusan yang membuat umat Islam Indonesia bisa berbarengan merayakan Hari Raya Idul Adha.
"Kita berharap seperti bulan Ramadhan kemarin, awalnya bersatu, kemudian akhirnya juga lebaran bareng," ujar Nasaruddin saat menghadiri "Kick Off Program Tuntas Baca Qur’an (TBQ) di Sekolah" di Balai Diklat Keagamaan BDK Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Keputusan sidang Isbat ini nantinya akan diambil berdasarkan hisab dan rukyatul hilal yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Karena itu, hasil pengamatan hilal pada sore ini akan sangat menentukan.
Satu-satunya wilayah yang memenuhi kriteria visibilitas hilal secara signifikan adalah Aceh. Di wilayah itu, posisi hilal diperkirakan berada pada ketinggian sekitar tiga derajat.
"Dan ini pun juga kita memohon kepada Allah semoga, karena kan sudah di atas tiga derajat, sudah di atas imkanur rukyat," ucap Nasaruddin.
"Dan dengan demikian sudah dimungkinkan untuk kita lihat bulannya. Terutama di kawasan Sumatera ujung yang di Aceh," kata Nasaruddin.
Berdasarkan pantauan di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (27/5/2025) sore ini, Sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1446 Hijriyah masih berlangsung. Dalam sidang para pakar ini, Kemenag akan menetapkan Idul Adha 2025 yang akan dirayakan setiap 10 Dzulhijjah