Senin 26 May 2025 17:21 WIB

Kombinasi Dua Bahan Pangan Qurani Ini Jawab Masalah Pencernaan pada Masyarakat Urban

Kedua bahan alami ini terbukti memiliki manfaat besar untuk fungsi pencernaan.

Sembelit adalah salah satu masalah pencernaan yang paling umum dialami banyak orang.
Foto: dok. Republika
Sembelit adalah salah satu masalah pencernaan yang paling umum dialami banyak orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah padatnya aktivitas masyarakat urban, masalah pencernaan seperti sembelit atau konstipasi dinilai menjadi keluhan umum. Pola makan yang buruk, konsumsi makanan cepat saji, kurang minum air putih, dan minimnya aktivitas fisik menjadi faktor utama yang memicu gangguan pada sistem pencernaan.

Menurut data dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 16 dari 100 orang dewasa mengalami konstipasi setiap tahunnya. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup.

Baca Juga

Meski demikian, gaya hidup modern bukan tanpa solusi. Salah satu cara alami yang kini mulai banyak dilirik adalah kombinasi buah tin dan madu. Dua sumber pangan yang disebutkan di dalam Alquran. 

Buah tin adalah salah satu buah yang disebutkan dalam Alquran. Allah memuliakan buah ini bersama dengan buah zaitun sebagai kata sumpah. Dalam surah at-Tin ayat 1, Allah SWT berfirman, “Demi (buah) tin dan (buah) zaitun).”  

Sebagaimana buah Tin, madu pun dijelaskan dalam Alquran. Di dalam QS ayat 68-69, Allah SWT menyatakan, : ''Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:''Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia''...Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi mereka yang memikirkan.”  

photo
Lebah jenis Heterotrigona itama berada disekitar kotak lebah di tempat budidaya lebah dan madu di Hutan Kota Srengseng, Jakarta, Jumat (10/3/2023). Dalam satu bulan, budidaya lebah tersebut mampu menghasilkan puluhan liter madu dari berbagai jenis lebah, dan dijual mulai dar hargai Rp600 ribu hingga Rp1,5 juta. Selain memiliki nilai ekonomis, kawasan tersebut dapat dijadikan alternatif wisata edukasi bagi pengunjung. - (Republika/Thoudy Badai)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement