
REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi
Kasus koper salah alamat ketika diturunkan di hotel Kota Makkah menjadi tantangan tersendiri bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Petugas tak jarang harus mencatat secara detil dan memisahkannya sebelum mengantarkan ke pemilik koper.
Bak seorang kurir, petugas bolak-balik dari satu hotel ke hotel lain untuk mengantarkan koper yang terpisah. "Pada saat jamaah haji datang, bila koper-koper mereka belum sampai di hotelnya, kami akan mengantarkan koper mereka sampai ke hotel," kata Ketua Sektor 3 Daerah Kerja Makkah, Ikbal Ismail, di Makkah, Jumat (23/5/2025).
Sekadar gambaran, ada sejumlah perbedaan dalam penerbangan jamaah haji dari Tanah Air ke Arab Saudi dengan penerbangan biasa. Salah satunya soal penanganan koper bagasi yang berisi barang-barang jamaah.
Koper besar itu biasanya akan ditangani oleh petugas bandara dan petugas haji. Sehingga, jamaah hanya memegang tas atau koper kabin saat hendak naik bus menuju hotel.
Koper jamaah akan dibawa dengan truk terpisah menuju hotel. Hanya saja, dalam proses pengiriman, kadang terjadi koper yang menyasar karena jamaah pemikiknya ternyata berada di hotel lain. Apalagi di Makkah sistem perhotelan sudah berbasis syarikat tidak lagi kloter.
Lalu bagaiman teknis pengantaran koper yang nyasar?
Petugas haji yang mengurusi persoalan akomodasi dan pelindungan jamaah (linjam) akan menginformasikan ke grup WhatsApp petugas haji Daerah Kerja Makkah soal koper tercecer dan identitas pemiliknya. Setelah itu, petugas di setiap hotel akan mengecek ada tidaknya koper yang dimaksud.
