Kamis 22 May 2025 09:12 WIB

Adiwiyata Berkemajuan Dipraktikkan di Sekolah-Sekolah Muhammadiyah

Azrul menyerukan agar sekolah segera meninggalkan penggunaan botol plastik.

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) program Sekolah Adiwiyata Berkemajuan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Foto: Dok MLH Muhammadiyah
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) program Sekolah Adiwiyata Berkemajuan di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) dan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Majelis Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis (Bimtek) Program Sekolah Adiwiyata Berkemajuan pada Rabu (21/5/2025) di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta.

Acara ini dihadiri oleh 113 Sekolah Muhammadiyah dari berbagai jenjang pendidikan, dari SD, MI, SMP, MTs, SMA hingga MA, yang berasal dari wilayah Jakarta, Depok, Tangerang Selatan, dan Kota Bekasi. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan kapasitas sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam mengimplementasikan nilai-nilai lingkungan hidup melalui Program Adiwiyata Berkemajuan ini yang selaras dengan prinsip Islam Berkemajuan.

Baca Juga

Beberapa tokoh seperti Azrul Tanjung selaku Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Khoirul Huda selaku Sekretaris majelis Dikdasmen PNF, Jo Komala Dewi dari Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI serta Abdul Halim dari Ketua PWM DKI Jakarta yang membawahi Lingkungan Hidup ikut memeriahkan acara tersebut.

Ketua MLH PP Muhammadiyah Azrul Tanjung dalam sambutannya menilai program ini merupakan acara yang perlu terus digalakkan terutama dimulai dari bangku sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah atas (SMA). Menurut dia, aspek lingkungan memegang peranan penting terhadap keberlangsungan hidup manusia ke depan. "Kegiatan ini merasa perlu, kenapa? Ini menyangkut kenyamanan, keamanan hidup kita,"ungkap dia.

Azrul yang juga Wakil Sekjen MUI ini berharap sosialisasi dan bimbingan teknis ini kemudian bisa dijadikan bekal kemudian dipraktikkan di sekolah sekolah Muhammadiyah dan sekolah lain agar peduli terhadap lingkungan dan berdampak terhadap masyarakat sekitar. Dia pun menyerukan kepada sekolah-sekolah untuk segera meninggalkan penggunaan botol plastik agar beralih menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.

Botol plastik sangat tidak ramah lingkungan dan akan meninggalkan sampah yang sulit terurai oleh tanah, butuh ratusan tahun agar terurai. "Saya mengajak bapak ibu untuk menggunakan tumbler dan di sekolah-sekolah disediakan dispenser air galon" jelasnya.

Meski dampak penggunaan botol plastik masih belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat tapi setidaknya dengan ikhtiar Muhammadiyah melalui sosialisasi ini bisa berdampak terhadap perilaku masyarakat.

Ia pun mengajak semua stakeholder dan pemerintah agar lebih giat lagi mensosialisakan kepeduliam terhadap lingkungan. "Nanti kita bikin surat tembusan kepada pp muhammadiyah dan menteri lingkungan hidup agar warga khususnya  perserikatan mulai menggunakan tumbler untk kegiatan sehari hari," paparnya.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement